Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Naturalisasi Pemain, Solusi Instan yang Rumit

Diperbarui: 24 Maret 2023   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shayne Pattynama, sudah dinaturalisasi tapi belum bisa debut di Timnas Indonesia karena kendala administrasi (Bolasport.com)

Dalam sedekade terakhir keberadaan pemain naturalisasi menjadi satu fenomena umum di sepak bola nasional. Ada yang memang punya garis keturunan Indonesia seperti Elkan Baggott dan Jordi Amat, dan ada juga yang sudah lama tinggal di Indonesia seperti Marc Klok dan Ilija Spasojevic.

Secara umum, dua tipe ini memang jadi tipikal umum pemain naturalisasi di seluruh dunia. Hanya saja, Indonesia menerapkan sistem kewarganegaraan tunggal, tidak seperti sejumlah negara lain.

Di satu sisi, strategi naturalisasi terlihat sebagai satu solusi instan menambah kekuatan tim nasional. Tak perlu repot-repot membina pemain sejak bocah, pemain berkualitas lebih baik dari pemain lokal bisa didapat.

Tapi, di balik sisi mudah itu, ternyata tetap ada sisi tak mudah, yaitu proses pengurusan pindah keanggotaan federasi. Kurang lebih seperti Sertifikat Transfer Internasional (ITC) FIFA yang jadi tanda pengesahan transfer seorang pemain.

Di era sepak bola profesional seperti sekarang, hal-hal administratif seperti ini menjadi satu bagian umum, antara lain karena menyangkut kesejahteraan pemain  dan aspek legal.

Dengan kata lain, kalau status kewarganegaraan personal si pemain sudah berganti, tapi status administrasinya masih belum berganti, maka ia belum bisa bermain untuk tim nasional barunya.

Di sepak bola nasional, kasus ini belum lama terjadi pada Shayne Pattynama. Pemain kelahiran Belanda ini diketahui sudah sah menjadi WNI, tapi status kepindahan federasi (dari KNVB ke PSSI) masih belum tuntas.

Alhasil, pemain klub Viking (Norwegia) ini masih belum bisa memperkuat Timnas Indonesia saat menghadapi Burundi di jeda internasional FIFA bulan Maret 2023. Praktis, kesempatan terdekat pemain keturunan Indonesia itu baru akan datang, saat pertandingan melawan Palestina, bulan Juni mendatang.

Sebelumnya, masalah serupa juga sempat terjadi pada Ezra Walian. Meski sempat debut di laga ujicoba melawan Myanmar tahun 2017, masalah administrasi yang belum tuntas membuatnya tak bisa main di agenda resmi FIFA, seperti Kualifikasi Piala Asia U-23.

Masalah ini muncul, karena pemain Ezra ternyata sempat tampil bersama Timnas Belanda U-17 di Kualifikasi Piala Eropa. Akibatnya, pemain yang sempat tampil di SEA Games 2017 ini baru mendapat kesempatan tampil bersama Tim Garuda pada tahun 2021, ketika proses kepindahan federasinya tuntas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline