Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Sebuah Anomali di Bayern Munich

Diperbarui: 18 September 2022   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayern Munich, tanpa kemenangan di empat laga terakhir Bundesliga (Kompas.com)

Bicara soal Bundesliga Jerman, khususnya dalam sedekade terakhir, boleh dibilang alur ceritanya cenderung cukup membosankan. Maklum, Bayern Munich selalu jadi juara setiap musim, sehingga menghadirkan cap "liga petani", karena semua orang tahu siapa juaranya, bahkan sebelum kompetisi dimulai.

Dominasi klub Bavaria itu sendiri sudah ada sejak lama dan jadi kebiasaan, berkat strategi "menggembosi" tim rival domestik yang jadi juara. Bukan hanya itu, belakangan strategi itu berevolusi, lewat serangkaian upaya merekrut pemain atau pelatih rival terdekat.

Tanpa harus menunggu jadi juara, kekuatan rival terdekat sudah berkurang. Upaya ini terlihat, dari perekrutan pelatih Julian Nagelsmann dan duo Marcel Sabitzer dan Dayot Upamecano dari RB Leipzig.

Makanya, dominasi Die Roten di Bundesliga cukup banyak dikritik, karena membuat kompetisi jadi membosankan. Meski begitu, kritik atas dominasi mereka di dalam negeri tidak berlanjut, kala beralih ke level Eropa.

Penyebabnya, FC Holywood kerap menjadi representasi Bundesliga di Liga Champions. Selama sedekade terakhir, mereka sering melangkah jauh, bahkan dua kali menjadi juara, sekaligus mencatat "Treble Winner".

Berkat konsistensi itulah, peringkat Bundesliga di koefisien UEFA selalu awet di posisi empat besar. Otomatis, empat klub Jerman berhak lolos ke fase grup Liga Champions, seperti halnya Liga Inggris, Spanyol dan Italia.

Dalam kondisi biasa, posisi Bayern Munich sebagai kandidat juara Bundesliga jelas tak perlu dipertanyakan. Tapi, ketika situasi anomali datang, pertanyaan jelas akan muncul.

Kebetulan, Manuel Neuer dkk belakangan sedang dalam tren negatif di liga. Dari empat pertandingan terakhir, mereka puasa kemenangan. Setelah mencatat tiga hasil imbang beruntun melawan Gladbach, Union Berlin dan Suttgart, kekalahan pertama akhirnya datang pada Sabtu (17/9) lalu, setelah takluk 0-1 di markas Augsburg.

Dalam pertandingan itu, sebenarnya Bayern cukup dominan dalam memegang penguasaan bola dan membuat lebih banyak peluang. Tapi, penampilan disiplin dan efektif Augsburg, yang disempurnakan dengan gol tunggal Mergim Berisha membuat masalah yang ada jadi terlihat.

Sebelumnya, sorotan negatif soal performa anak asuh Julian Nagelsmann ini sedikit tertutupi oleh kemenangan atas Inter Milan dan Barcelona di fase grup Liga Champions, plus langkah mulus di babak awal DFB Pokal alias Piala Jerman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline