Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebuah Anomali di Bayern Munich

18 September 2022   18:16 Diperbarui: 18 September 2022   18:27 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayern Munich, tanpa kemenangan di empat laga terakhir Bundesliga (Kompas.com)

Bicara soal Bundesliga Jerman, khususnya dalam sedekade terakhir, boleh dibilang alur ceritanya cenderung cukup membosankan. Maklum, Bayern Munich selalu jadi juara setiap musim, sehingga menghadirkan cap "liga petani", karena semua orang tahu siapa juaranya, bahkan sebelum kompetisi dimulai.

Dominasi klub Bavaria itu sendiri sudah ada sejak lama dan jadi kebiasaan, berkat strategi "menggembosi" tim rival domestik yang jadi juara. Bukan hanya itu, belakangan strategi itu berevolusi, lewat serangkaian upaya merekrut pemain atau pelatih rival terdekat.

Tanpa harus menunggu jadi juara, kekuatan rival terdekat sudah berkurang. Upaya ini terlihat, dari perekrutan pelatih Julian Nagelsmann dan duo Marcel Sabitzer dan Dayot Upamecano dari RB Leipzig.

Makanya, dominasi Die Roten di Bundesliga cukup banyak dikritik, karena membuat kompetisi jadi membosankan. Meski begitu, kritik atas dominasi mereka di dalam negeri tidak berlanjut, kala beralih ke level Eropa.

Penyebabnya, FC Holywood kerap menjadi representasi Bundesliga di Liga Champions. Selama sedekade terakhir, mereka sering melangkah jauh, bahkan dua kali menjadi juara, sekaligus mencatat "Treble Winner".

Berkat konsistensi itulah, peringkat Bundesliga di koefisien UEFA selalu awet di posisi empat besar. Otomatis, empat klub Jerman berhak lolos ke fase grup Liga Champions, seperti halnya Liga Inggris, Spanyol dan Italia.

Dalam kondisi biasa, posisi Bayern Munich sebagai kandidat juara Bundesliga jelas tak perlu dipertanyakan. Tapi, ketika situasi anomali datang, pertanyaan jelas akan muncul.

Kebetulan, Manuel Neuer dkk belakangan sedang dalam tren negatif di liga. Dari empat pertandingan terakhir, mereka puasa kemenangan. Setelah mencatat tiga hasil imbang beruntun melawan Gladbach, Union Berlin dan Suttgart, kekalahan pertama akhirnya datang pada Sabtu (17/9) lalu, setelah takluk 0-1 di markas Augsburg.

Dalam pertandingan itu, sebenarnya Bayern cukup dominan dalam memegang penguasaan bola dan membuat lebih banyak peluang. Tapi, penampilan disiplin dan efektif Augsburg, yang disempurnakan dengan gol tunggal Mergim Berisha membuat masalah yang ada jadi terlihat.

Sebelumnya, sorotan negatif soal performa anak asuh Julian Nagelsmann ini sedikit tertutupi oleh kemenangan atas Inter Milan dan Barcelona di fase grup Liga Champions, plus langkah mulus di babak awal DFB Pokal alias Piala Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun