Lihat ke Halaman Asli

Yosef MLHello

Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menepis Anggapan Miskin Kosakata Dengan Gerakan Cinta Bahasa Indonesia

Diperbarui: 13 April 2024   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kamus besar bahasa indonesia/gramedia

"Belakangan ini sedang ramai diperbincangkan oleh warganet bahwasanya bahasa Indonesia yang disebut miskin kosakata!"

Sedemikian viralnya hal ini sampai-sampai Kompasiana mengangkatnya menjadi sebuah topik pilihan untuk didiskusikan. Namun kali ini bukan oleh para warganet yang secara sepihak melalui akun TikTok. Tetapi kali ini hendak dibahas melalui diskusi para Kompasianer. 

Semoga dari diskusi ini memberikan kemenangan dan rasa adil kepada para pemakai bahasa Indonesia yaitu warga negara Indonesia untuk tidak hanya memberikan penilaian terhadap bahasanya, tetapi ikut menjaga dan memelihara bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Bisakah kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar tanpa menyisip atau menambahkan kosakata bahasa asing supaya terkesan lebih hebat atau apalah begitu. Sebab banyak terdengar dari seberang sana bahwa takut dianggap tidak pintar kalau dalam berbicara tidak menambahkan kosakata asing.

Karena pemikiran inilah, akhirnya ada oknum tertentu yang memberikan stigma miskin kosakata terhadap bahasa Indonesia. Pada hal bila kita jujur belum semua kosakata dalam bahasa Indonesia sebagaimana terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi kelima itu kita pergunakan dalam percakapan maupun dalam pembuatan konten.

Bagi saya sebagai pengguna bahasa Indonesia karena belajar, artinya melalui perjuangan panjang dan campur tangan banyak pihak hingga saya dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik saat ini, saya sangat berterimakasih, bahasa Indonesia, bahasa yang kaya akan kosakatanya.

Mengapa saya dapat mengatakannya demikian, tentu punya alasan-alasan tertentu yang dapat dikemukakan di sini sebagai tanda kecintaanku kepada bahasa Indonesia.

Fakta Sejarah

Kita harus memaklumi bahwa bahasa Indonesia itu sendiri bukanlah bahasa dari satu daerah tertentu di Indonesia yang diangkat dan dijadikan bahasa bersama.

Seperti dilansir situs Kemdikbud, bahasa Indonesia awalnya merupakan bahasa Melayu yang kemudian menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu juga digunakan hampir di seluruh Asia Tenggara sejak abad ke-7 .

Sebagaimana kita ketahui dalam sejarah bahwa Bahasa Melayu dicanangkan sebagai bahasa Nasional Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan menjadi pedoman dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline