Lihat ke Halaman Asli

yolaagne

Mahasiswa Jurnalistik

Lara dan Tawa

Diperbarui: 14 Januari 2020   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beritagar| Piyal Adhikary /Epa

 Pukul 15.30 saat matahari masih terik-teriknya menusuk kulit, dari kejauhan terdengar suara orang-orang bersahutan menjajakan jualannya. Seorang anak melintas depan indekos teman. 

Saya dan teman saya menatap keluar kamar melihat anak tersebut memikul toples besar sambil berteriak "Molen-molen masih panas," kami berdua dengan cepat saling bertatap dan mengungkapkan rasa iba kepada anak itu. Ia memang sudah sering menjajakan molennya di sekitar indekos ini, tapi kali ini melihat tubuh kecilnya memikul toples berisikan molen dengan cuaca yang terik ini membuat iba kami bertambah seribukali.

Kami memutuskan membeli beberapa molennya. Anak itu berhenti dan duduk di depan pintu, menunggu teman saya memilih molen. Wajar wajahnya terlihat lelah, kami yang dewasa ini saja mengeluhkan cuaca panas hari ini. Kemudian saya menceletuk "Ibunya ya yang bikin molen?" sambil tersenyum anak itu menjawab "Ibu sudah meninggal, itu nenek yang buat" saya dan teman saya terenyuh. 

Hening sejenak. Saya melontarkan pertanyaan lagi, "Kalau bapak masih ada?," kali ini dia menyengir, saya kira itu tanda untuk jawaban baik. Ternyata saya salah, "Bapak masuk penjara," suasana hening kembali, saya dan teman saya saling menatap. Betapa tegar jiwanya, sekecil itu sudah melalui banyak hal sedih dalam hidupnya.

"Oh jadi sekarang tinggal sama nenek ya," lanjut saya mencairkan suasana. Tidak ingin memperlihatkan ibah kami. Saya seusia dia masih bermain dengan teman-teman tidak perlu berkeliling di bawah terik untuk mencari rupiah. Kalau mau jajan tinggal minta saja di ibu atau bapak. 

Kemudian Saya menawarkan anak itu segelas es jeruk dingin yang baru saya buat. Awalnya ia menolak, tapi dengan sedikit paksaan akhirnya ia meneguknya. Kemudian lanjut menjajakan molennya, sebelum itu ia mengucapkan terima kasih untuk segelas es jeruknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline