Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Dahaga Pengembara

Diperbarui: 6 Agustus 2020   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: gunturaryantop.com

Oleh: Yohanes Manhitu


aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi...

(Chairil Anwar, "Derai-derai Cemara")


Aku pengembara laksana gipsi
kubendung gelora dahagaku
di kerongkonganku, Saharaku.
Hujan air segar harus kuteguk
di oasis berdindingkan lumut.
Ya, di sini, kuharus minum,
lalu isi penuh buli-buliku.


Pugeran Timur, Jogja,
23 Agustus 2004




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline