Lihat ke Halaman Asli

heru suti

TERVERIFIKASI

Merdeka

Perancis Terbuka: Respons Juara Novak Djokovic

Diperbarui: 14 Juni 2021   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: newsdirectory3.com

Gelaran Grand Slam Perancis Terbuka baru saja berakhir dan Novak Djokovic meraih gelar Grand Slamnya yang ke-19. Maka sekarang tinggal selisih satu gelar saja dengan Rafael Nadal dan Roger Federer yang sama-sama mengoleksi 20 gelar Grand Slam. Istimewanya, Novaklah satu-satunya petenis yang memenangi semua Grand Slam lebih dari sekali.

Gelar kedua Perancis Terbuka bagi Mas Djoko didapatkan setelah menang dalam pertarungan lima set melawan Stefanos Tsitsipas. Sebelumnya, di semifinal Novak mampu menyingkirkan si jawara tanah liat Rafael Nadal, rival terberatnya terutama di tanah liat.

Di artikel sebelumnya, saya sempat menuliskan bahwa kalau saja peak Novak sudah terjadi di semifinal, maka peluang Tsitsipas untuk juara sangat terbuka. Nyatanya, si Mas Djoko ini memang punya mental juara dan kemenangan bersejarah di  semifinal tidak begitu saja membuat dia langsung orgasme. Dia tahu bahwa senikmat-nikmatnya orgasme adalah di partai puncak. Dan dia melakukan itu dengan sangat baik.

Dan, saya pikir dalam beberapa hari ini, tidak hanya Novak Djokovic saja yang orgasme menjuarai Perancis Terbuka. Penonton tenis pun sama-sama terpuaskan dengan partai semifinal dan final tersebut. Iya donk? Masak enggak?

By the way.,

Partai final sendiri juga tidak kalah serunya dengan partai semifinal. Tsitsipas yang memperoleh final Grand Slam pertamanya jelas memiliki motivasi tinggi untuk menang. Dan memang, dengan skill, motivasi dan kepercayaan diri Tsitsipas menang di dua set pawal, tie break 7-6 di set pertama dan 6-2 di set kedua.

Djokovic sendiri mengakui bahwa di set kedua dia mengalami drop secara fisik maupun mental. Set kedua selesai, Novak Djokovic cabut sebentar ke ruang ganti. Entah apa yang ia lakukan, yang jelas ia tahu kondisi mentalnya yang sedang drop dan berusaha berdamai dengan dirinya, menemukan kembali motivasi untuk melanjutkan pertarungan sampai usaha terbaik yang ia bisa. Dan dia berhasil...

Novak membuktikan kata-katanya bahwa latihan mental sama pentingnya dengan latihan fisik. Hal yang perlu dicatat adalah, dia tahu bahwa dia sedang drop secara mental dan dengan kesadarannya itu ia tahu apa yang dibutuhkan.

Latihan mental dan pengalaman membuat seseorang dengan cepat menyadari sikap yang mungkin salah atau tidak sesuai dengan tantangan atau tugas yang sedang ia hadapi.

Ah iya, diantara stimulus dan respons terdapat kebebasan manusia untuk memilih dan menentukan sikap. Dalam kondisi yang dialami mas Djoko di set kedua dia mulai menyadari respon salahnya di set kedua dan kembali di set ketiga dengan respon seorang juara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline