Lihat ke Halaman Asli

Yenny Bambang

Notaris dan Ppat

Saatnya Mengukir Sejarah sebagai Pemegang Presidensi G20 2022

Diperbarui: 12 Juli 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia untuk pertama kalinya memegang Presidensi G20 (Group of 20) yaitu forum utama kerjasama internasional ekonomi 20 dunia. Presidensi G20 artinya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dalam Forum G20. 

Forum G20 mempunyai anggota negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, terdiri dari 19 Negara, yaitu negara Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia dan Uni Eropa.   

Periode Presidensi G20 ini berlangsung mulai tanggal 1 Desember 2021 sampai tanggal 30 Novomber 2022.  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) akan menjadi puncak dari proses G20 dan kerja intensif yang dilakukan dalam pertemuan tingkat Menteri, Working Groups, dan Engagement Groups sepanjang tahun.     

G20 adalah forum internasional yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi di bidang ekonomi dan pembangunan. Sebagai pemegang Presidensi G20, Indonesia memiliki peran yang strategis dan memimpin kegiatan selama G20 berlangsung.  

Saatnya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia mengukir sejarah dalam forum G20, menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam forum dunia internasional, memimpin pengambilan keputusan dan pengambil kebijakan di forum internasional. Indonesia juga mengadvokasi lewat forum G20 tentang pengelolaan beban utang negara-negara di dunia yang timbul sebagai dampak dari pandemi covid 19. 

Dampak dari pandemi covid 19 yang menyebabkan banyak negara anggota G20 yang harus menambah utangnya demi menyelamatkan perekonomian. Krisis ekonomi global masih diliputi ketidakpastian sehingga saat ini, seusai pandemi Covid 19, dunia dihadapkan kepada krisis geopolitik serta kenaikan harga pangan dan energi. 

Kemudian Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk mengimbangi inflasi di negara Amerika Serikat, kebijakan ini semakin mempersulit bagi negara-negara berkembang yang mempunyai utang yang banyak,  sehingga lewat forum G20, Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 mengukir sejarah, memberikan solusi bagi banyak negara agar dapat mengendalikan utang yang dimiliki, mengatasi krisis yang timbul, serta berperan utama dalam mengatasi  dan memberikan jalan keluar terhadap permasalahan krisis dan isu-isu yang dibicarakan di forum G20.

Pandemi covid yang melanda dunia, menyebabkan krisis di dunia internasional di berbagai bidang dan G20 sebagai forum internasional adalah forum untuk mengkolaborasikan dan mengkoordinasikan negara-negara peserta G20,  untuk menyelesaikan krisis internasional yang timbul akibat covid 19. 

Negara-negara peserta G20 adalah negara-negara yang mempunyai kekuatan ekonomi dan kekuatan politik, yang tentunya jika berkolaborasi dan bekerjasama mampu menyelesaikan krisis yang timbul di dunia akibat pandemi covid 19.

Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20, mengusung Presidensi G20, dengan tema Recover Together, Recover Stronger" atau "pulih bersama, Lebih Kuat".  Alasan Indonesia mengusung tema ini karena dunia masih berada dalam tekanan covid 19, oleh karena itu memerlukan upaya bersama untuk mencari solusi bersama untuk pemulihan dunia. 

Indonesia fokus pada pilar Presidensi  G20 Indonesia 2022, yaitu : memperkuat lingkungan kemitraan, mendorong produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, kepemimpinan kolektif global yang lebih kuat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline