Lihat ke Halaman Asli

Aksi Cepat Tanggap

Organisasi Kemanusiaan

Melihat Kabar Terakhir Konflik Yaman : Ratusan Ribu Anak Terlantar dan Kurang Gizi

Diperbarui: 21 Oktober 2015   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak Korban Konflik Yaman

Deru dan desingan peluru serta roket kelas berat bersahutan dari tanah Suriah. medan pertempuran Suriah bahkan kini tengah menjadi ajang unjuk kekuatan antara blok barat yang diwakili oleh Amerika Serikat dan blok timur yang digawangi oleh tentara Rusia di bawah kendali Bashar al Assad. Jutaan gelombang pengungsi Suriah yang masuk ke tanah Eropa pun memenuhi pemberitaan media.

Di sela panasnya situasi Suriah, kabar terbaru dari gejolak pemuda Palestina yang memberontak terhadap kebijakan Israel di Yerussalem pun dikhawatirkan akan meletuskan Intifada Palestina jilid ke 3.

Namun masih ingatkan Anda bahwa sesungguhnya masih ada kemelut lain selain Suriah dan Palestina yang membawa penderitaan dalam jumlah besar di timur tengah?

Dikabarkan, Krisis kemanusiaan di Yaman makin memburuk, Penderitaan masih terasa dan diprediksi akan semakin meningkat. Menurut laporan terakhir Badan Anak-anak di bawah bendera PBB, UNICEF melansir data bahwa kini di Yaman, ada setengah juta anak-anak yang terancam kurang gizi dan menderita kelaparan.

Masihkah kita menutup mata terhadap gejolak perang yang masih berlangsung di Yaman?

Konflik di Yaman memang belum berumur lebih lama dibanding gejolak Suriah dan Palestina yang sudah berada hitungan tahun bahkan puluhan tahun lamanya. Konflik Yaman baru berawal di bulan Maret 2015 silam. Namun berdasarkan laporan yang dirilis oleh UNICEF, 500 ribu jiwa anak-anak yang menjadi korban perang di Yaman dengan kondisi kelaparan dan kurang gizi telah mengalami peningkatan 3 kali lipat sejak perang mulai berkecamuk.

Untuk diketahui, sebelum konflik berkecamuk di negeri Yaman, negeri itu sudah mengimpor 90 persen lebih bahan makanan mereka dari luar. Hal ini terpaksa dilakukan karena faktor kemiskinan dan sulitnya perkembangan ekonomi di Yaman. Namun kondisi perang yang diawali dengan gempuran tentara Arab Saudi membendung laju militan Houthi telah ikut memblokade pasokan konsumsi ke Yaman untuk mencegah al-Houthi memafaatkan jalur itu guna memasok persenjataan mereka, seperti yang dilansir oleh Reuters.

Diberitakan oleh CNN, Afshan Khan selaku Direktur UNICEF mengatakan prediksi yang mengkhawatirkan bahwa kini Yaman sedang menghadapi potensi bencana kemanusiaan yang sangat besar. Bahkan dikhawatirkan akan melebihi apa yang sedang terjadi di Suriah. Tingkat malnutrisi pada anak-anak yang dilaporkan sangat kritis.

Berdasarkan data yang dilansir UNICEF, sedikitnya ada 537 ribu anak-anak yang mulai nampak perubahan di tubuh mereka, perubahan yang berujung pada hal negatif karena faktor kelaparan dan gizi buruk. sementara 1,3 juta lainnya menderita malnutrisi sedang.

Bagaimana sesungguhnya kondisi terakhir dari konflik di Yaman? Sejauh ini, data yang dihimpun dari berbagai sumber lembaga kemanusiaan internasional telah ada setidaknya 5.400 orang tewas. Angka korban tewas ini masih akan terus berlanjut selama pasukan militer yang dipimpin oleh Arab Saudi masih menggempur beragam sudut di Yaman demi meredam kekuatan militan Houthi. (cal) img : tribune.co.uk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline