Lihat ke Halaman Asli

yayang mustika

Karyawan Swasta

Berjuang Melawan TB di Masa Pandemi

Diperbarui: 14 November 2022   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Haii kompasianer, semoga sehat selalu ya, hari ini mau sedikit cerita pengalaman aku yang kena TB dimasa pandemi, berawal di awal tahun 2021, tepatnya bulan januari dadaku sakit, sakitnya seperti orang masuk angin, kalau tarik nafas sakit banget, lama lama ko tiap nafas dada sebelah kanan nyelekit. Banyak yang bilang bahwa itu adalah masuk angin, akhir februari barulah di urut, kang kerik bilang bahwa itu angin 7. Memang sih badan agak enakan, tapi sakit dada masih nyelekit. Berbulan bulan dada masih sakit, tambah 1 gejala lagi yaitu tiap magtib meriang tiap hari minum obat, lama kelamaan ko dirasa rasa meriangnya sembuh sendiri meskipun gak minum obat, hal itu sudah dirasakan kurang lebih dari januari smapai pada punckanya adalah bulan juli, selama kurung waktu 7 bulan tersebut badan ko kayaknya loyo mudah cape, dada sakit, meriang tiap menjelang magrib sampe isya, tengah malem berkeringat, gak bisa ngomong lama dan cepat dan batuk dari bulan juni sampai juli belum sembuh, filling sudah gak enak nih pasti ada apanya dengan paru paru ku, baru niat awal agustus mau rontgent, eh akhir juli sudha batuk berdarah, syok banget liat darah yang keluar dari mulut warnanya seger, bergumpal, kaget banget, lutut langsung lemes, langsung nangis. 

Esoknya langsung di rontgent, dan di swab, karena dokternya bilang pneumial itu bisa di sebabkan oleh tb atau virus covid 19. Alhamdulillahnya hasil swab dinyatakan negatif, dan esoknya dibacakan hasil rontgent, hasil rontgent dinyatakan fositif, dan itu kabar buruk auto nangis. Fikiran udah kemana mana. Gimana dengan anak, gimana dengan teman kantor apa mereka bisa menerima aku? Anak ku gimana pasti tertular, suamiku gimana? Saya tanya dokternya apakah harus skrining, jawaban dokter tidak perlu. Akhirnya saya focus berobat dulu selama 9 bulan. 

Gejala TB ini harus kita benar benar fahami jadi bilamana ada yang terkena bisa kita tangani sedini mungkin. Jika batuk lebih dari 2 pekan langsung periksakan, jangan seperti saya coba obat ini dulu, coba obat itu dulu semua obat yg di sarankan orang di coba dulu. Akhirnya nyesel sendiri kaan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline