Lihat ke Halaman Asli

Yanti Sriyulianti

Berbagilah Maka Kamu Abadi

Menggubah Simphoni Bangsa bersama Nurlinda Taco, Penggerak KerLiP di Timur Indonesia

Diperbarui: 11 September 2020   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai Penandatanganan Kerjasama Sigap Kerlip Indonesia dengan Rektor UIN Alauddin Makassar

     

      Program Gembira Aktifkan Kelas Sementara Ramah Anak yang dilaksanakan Tim Sigap KerLiP pasca gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Muotong (Padogimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi momentum gerakan keluarga peduli pendidikan di wilayah timur dan tengah Indonesia. Apalagi menyusul gempa bumi di Mamasa dan banjir bandang di Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) serta kota/kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Kehadiran Nurlinda Taco di Padogimo bertepatan dengan pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) dukungan psikososial  dan tanggap darurat bencana (DPTDB)  yang dilaksanakan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar (Ditbina Guru Dikdas). 

Ia dan Nur Intan pun kudaulat menjadi narasumber bimtek bersama Dedy Syech, Andi Rere, dan Asep Hilman. Kegiatan ini melekatkan silaturahmi keluargaku dengan keluarga peduli pendidikan  di Takalar khususnya dan Sulawesi pada umumnya.

Perempuan muda penyintas KDRT ini menggerakkan sahabat-sahabat pegiat pendidikan lingkungan hidup, antikorupsi, pemberdayaan masyarakat di timur dan tengah Indonesia  untuk tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak. Ia menggerakkan pengurus FIK KSM Takalar untuk memfasilitasi relawan SKI melaksanakan lokakarya dan pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di wilayah timur Indonesia. 

Aku pun mengajaknya berbagi praktik baik dialam kegiatan yang sama yang diikuti Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag, BPBD dari seluruh wilayah tengah Indonesia yang dilaksanakan Lumbung Inovasi, mitra dampingan KerLiP di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nurlinda Taco menerima amanah sebagai ketua Sigap Kerlip Indonesia (SKI), badan otonom yang ditingkatkan menjadi yayasan pada 12 Februari 2019.  Ia menghubungkan kami dengan keluarga peduli pendidikan di timur dan tengah Indonesia. SKI pun menerima hibah lahan di Kabupaten Mamasa. 

Saat ini pesantren kebangsaan AnNahl Pitu Ulunna Salu serta Paud Ar Rahman yang kami dirikan di atas lahan hibah tersebut bersama masyarakat di Arale dan Mambi sudah mendapatkan ijin operasional.  

Kami menemui keluarga Ketua Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) yang bermaksud menghibahkan lahan di Mamuju untuk pesantren. Lalu menemui orangtua angkat Susan, Litbang KerLiP, di Lombok terkait wakaf lahan untuk Paud dan pesantren lansia. Dan menemui kepala BPBD Sulsel yang bermaksud menghibahkan lahan juga di Makassar.

Sekretariat Bersama (Sekber) Sekolah Ramah Anak (SRA) yang diinisiasi Nurlinda dengan dukungan KerLiP Maros, KerLiP, Bupati, Muspida, dan masyarakat Takalar berlanjut dengan pembukaan Pojok Gembira oleh SKI di komplek perkantoran kecamatan Galesong Utara. Ia juga menyertakan relawan SKI dalam kegiatan TPS3R dan PDU Sampah di Kabupaten Takalar. 

Inovasi percepatan sekolah, madrasah, dan masjid ramah anak yang dikembangkan Nurlinda Taco di Sulsel memperkuat kemitraan kami dengan Gubernur dan Kepala Kanwil Kemenag Sulsel. Sekber Semarak Indonesia Maju Sulsel pun dikukuhkan Gubernur pada 4 Januari 2020 di hadapan 14.000 peserta milad kemenag di lapangan Karebosi Makassar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline