Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UNNES Laksanakan Bhakti Akademisi di SD Negeri 1 Parikesit dengan Karya Buku Panduan Jam Dinding Aksara Jawa

Diperbarui: 8 Oktober 2025   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto mahasiswa UNNES dan Kepala SD Negeri 1 Parikesit (Sumber: Dokumentasi pribadi penulis)

Wonosobo, 8 Oktober 2025 --- Dalam lanjutan program Bakti Akademisi, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) Yahya Muhammad Ra'uf kembali berkontribusi di SD Negeri 1 Parikesit melalui karya inovatif berjudul "Buku Panduan Jam Dinding Aksara Jawa". Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran seni rupa yang kontekstual sekaligus melestarikan budaya lokal.

Bertempat di aula sekolah, kegiatan tersebut disambut antusias oleh guru dan siswa. Dalam panduan tersebut, Yahya menjelaskan cara membuat jam dinding sederhana dengan desain aksara Jawa. Siswa diajak memahami simbol-simbol huruf Jawa sambil melatih keterampilan tangan dan kreativitas mereka. Hasil karya yang dihasilkan siswa pun beragam dan menarik, mencerminkan semangat belajar yang tinggi.

"Anak-anak sangat kreatif. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar seni rupa, tapi juga mengenal budaya leluhur yang sarat makna," ujar Yahya. Ia berharap karya ini dapat menjadi inspirasi bagi guru dalam menciptakan pembelajaran berbasis budaya yang menyenangkan.

Kepala Sekolah Sri Nuryanti, S.Pd.SD, menyampaikan apresiasinya terhadap karya tersebut. "Buku panduan ini luar biasa. Anak-anak menjadi lebih dekat dengan budaya Jawa, dan guru mendapatkan contoh media pembelajaran seni rupa yang mudah diterapkan," tuturnya.

Foto mahasiswa UNNES dan Kepala SD Negeri 1 Parikesit (Sumber: Dokumentasi pribadi penulis)

Kegiatan Bhakti Akademisi ini menegaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang membawa semangat inovasi ke dunia pendidikan. Melalui pendekatan kreatif dan kontekstual, karya Buku Panduan Jam Dinding Aksara Jawa menjadi wujud nyata sinergi antara nilai akademik, seni, dan budaya.

Dari lereng Dieng yang sejuk, kegiatan ini mengingatkan kita bahwa pelestarian budaya dapat dimulai dari ruang kelas --- dari tangan-tangan kecil yang terus berkarya dan bermimpi untuk Indonesia yang berkarakter dan berbudaya.

Foto mahasiswa UNNES dan Kepala SD Negeri 1 Parikesit (Sumber: Dokumentasi pribadi penulis)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline