Lihat ke Halaman Asli

Edison Hulu

Ekonomi dan Keuangan

Melawan Resesi Ekonomi Indonesia: Segera Perbaiki Efisiensi Logistik dan Berikan Stimulus Produksi Padat Karya!

Diperbarui: 19 Juli 2020   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

financialhub.co.ke

Dari sejarah ekonomi dunia dikehui bahwa ketika terjadi resesi ekonomi pada tahun 1930-an, dan 1940-an, yang tergolong kesulitan ekonomi terberat yang dialami manusia di planet bumi ini, minimal ada dua hal yang terjadi dalam kehidupan manusia. 

Pertama, daya beli masyarakat menurun, sehingga mereka yang tidak miskin menjadi miskin, dan yang miskin semakin miskin, pada gilirannya jumlah yang miskin semakin banyak.

Ketika jumlah yang miskin semakin banyak cenderung berpeluang semakin banyak terjadi masalah sosial yang mengganggu ketentraman dan keamanan. 

Oleh karena itu, pemerintah sebuah negara berupaya agar jumlah rakyatnya yang miskin tidak semakin banyak, tetapi berupaya agar rakyatnya yang miskin berkurang sampai tidak ada yang miskin, dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada secara optimal.

Kedua, bila terjadi resesi yang berat, mereka yang bekerja menjadi menganggur dan sulit mendapatkan lapangan kerja baru. 

Bagi mereka yang mencari kerja seperti tanpa peluang untuk bekerja dengan harapan memperoleh upah dan gaji. Kehadiran negara sangat diperlukan dalam mengurangi angka pengangguran agar tidak berlangsung dalam jangka panjang. 

Ketika angka pengangguran semakin banyak dan berlangsung dalam jangka panjang, maka semakin besar peluang terjadinya masalah sosial yang menganggu sendi sendi kehidupan ekonomi dan sosial secara keseluruhan.

Dari catatan sejarah ekonomi dunia diketahui juga bahwa ketika terjadi resesi ekonomi yang cukup berat, pemerintah berupaya agar sumber daya ekonomi yang menganggur dapat diperdayakan untuk kepentingan rakyat secara keseluruhan, sehingga mereka yang menganggur menjadi bisa bekerja dan memperoleh upah dan gaji, serta kepada mereka diciptakan peluang agar bisa memanfaatkan sumber daya ekonomi yang menganggur.

Sebagai contoh, Tuan Morgan, pada saat itu masih belum ada Bank Sentral di Amerika, seorang pemiliki bank, dan saat ini dikenal dengan nama JP Morgan Bank, mengurung para bankir dari seluruh Amerika untuk ikut menyelesaikan masalah resesi ekonomi yang melanda Amerika.

Tuan Morgan meminta untuk mengumpulkan uang sebagai stimulus ekonomi agar sumber daya ekonomi yang menganggur menjadi diberdayakan penuh, sehingga rakyat Amerika memperoleh pekerjaaan. Setelah beberapa hari terkurung dalam sebuah ruangan, akhirnya mereka menyetujui sejumlah uang sebagai stimulus, dan stimulus tersebut berhasil menyelesaikan masalah resesi.  

Dalam sistem keuangan yang maju saat ini, kebijakan yang dilakukan Tuan Morgan tersebut, saat ini dikenal dengan istilah "easy money policy", atau "cetak uang" sebagai salah satu kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral. Kebijakan cetak uang tidak selalu buruk asalkan dikoordinasikan tepat sasaran dan tepat waktu, serta tepat pengendalian dan pengawasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline