Lihat ke Halaman Asli

Gejolak Jiwa dalam Syukur

Diperbarui: 20 Maret 2016   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nah, pada kenyataanya memang semua itu kembali ke individu masing-masing. Seseorang itu bisa bersyukur atau tidak termasuk saya pribadi. Sebenarnya cukup simpel caranya itu, ya sekedar menerima apapun yang sudah kita terima tanda kutip tanpa harus mengeluh dan merasa kurang. Namun, pada kenyataannya sering kali bahkan saya pribadi merasa kurang atau tidak cocok dengan ekspektasi kita. Nah, itulah yang menyebabkan seseorang bahkan saya pribadi untuk tidak bisa " Nerimo " ( Bahasa Jawa) alhasil jadi manusia yang kurang syukur

Menyikapi hal tersebut, acap kali khalayak mengatakan bahwa tengoklah kebawah disana masih banyak sekali yang lebih kurang beruntung dibanding kamu. Pada kenyataanya memang, pada saat kita menengok kebawah kita mampu bersyukur namun di lain sisi ketika kita menengok kebawah justru fikiran kita tidak bisa berkembang. Karena acuan kita mereka yang dibawah bukan mereka yang diatas sehingga menimbulkan rasa puas atas pencapaian kita.

Nah, disitulah muncul yang namanya gejolak jiwa. Nurani belum mampu menentukan mana langkah yang tepat, Jalan  mana yang seharusnya kita tempuh. Sikap apa yang harus kita pilih agar tercapai keduanya.
Disini terkadang saya berpikir bagaimana langkah yang paling efektif untuk mencapai keduanya agar hidup yang kita jalani seimbang bersyukur iya berkembang juga iya.

Karena jika kita hanya menoleh kebawah untuk mencapai rasa syukur tentunya berdampak kedalam pola pikir kita, dimana kita sudah merasa puas sedangkan disisi lain kita harus tetap terbuka fikiranya untuk tetap berkembang dan jika ingin berkembang tentunya harus melihat ke atas, bisa juga mencari rival agar termotivasi asalkan rival yang positif saja ya.

Nah, itu lah gejolak jiwayang biasa terjadi dalam kenyataan hidup mengenai rasa syukur yang membuat sesorang merasa kurang dan selalu ingin lebih. Termasuk saya pribadi juga mengalami hal tersebut.

Dalam tulisan ini saya sangat berharap besar bagi pembaca postingan saya agar mampu memberikan masukan atau apapun yang positif agar pertanyaan mengenai gejolak jiwa terjawab.

Penulis

( Nur Azizah )

 

 IG: @izzasstore




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline