Lihat ke Halaman Asli

Ina Tanaya

TERVERIFIKASI

Ex Banker

Pegiat Literasi dalam Rangka Hari Buku Sedunia

Diperbarui: 23 April 2018   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.tweet247.net/indonesia/

Apakah buku sudah jadi magnit bagi semua warga baik itu anak, muda maupun dewasa?   Ternyata belum yach karena statistik membuktikan bahwa budaya baca buku orang Indonesia masih jauh sekali . Peringkatnya 60 dari 61 negara.  

Padahal gemar baca buku itu bukan hanya untuk memberikan wawasan yang sangat luas tapi juga keasyikannya itu .   Sekarang buku sudah digantikan oleh gadget sehingga anak-anak merasa tak lekat lagi  dengan buku.     

Nach, gerakan literasi untuk memperkenal buku sebagai suatu budaya itu sudah dijadikan hari istimewa yaitu tiap tanggal 22 April  sebagai HARI BUKU SEDUNIA.

Gerakan literasi memperkenal buku sebagai minat baca disambut baik sekali oleh beberapa orang.

Pameran buku Bad Wolf yang diselenggarakan mulai tanggal 29 Maret sampai 9 April 2018   di ICE BSD  NON STOP 280 jam  , menyediakan 4 juta buku.  Jenis buku yang disediakan lebih banyak buku-buku anak baik impor maupun lokal.    Tentunya, sambutan masyarakat sangat menyenangkan datang ke pameran buku terbesar itu.  Kesenangan melihat berbagai macam buku itu dengan memborong buku-buku.  Tapi diingatkan bahwa setelah borong buku, jangan sampai buku itu hanya jadi pajangan saja di lemar. Justru buku dibeli untuk dibaca.

tatar sukabumi.

Gerakan literasi yang lainnya dilakukan oleh Brigadir Sandi Praja di Sukabumi.  Ditengah kesibukannya sebagai seorang polisi, Bapak Sandi setiap jam makan datang ke sekolah-sekolah SD atau SMP dengan mobil pribadinya.   Tempat bagasi mobil pribadinya telah disulap jadi rak buku. Rak buku itu berisi buku-buku yang digemari oleh anak-anak.    Begitu mobil pribadinya masuk ke .  Di halaman sekolah, disambutlah oleh anak-anak yang mengerumuninya untuk melihat buku yang dibawa.

Buku-buku itu hasil sumbangan dari pribadi dan teman-teman istrinya.  Anak sangat menyukai buku cerita yang dibawanya. Mereka bisa membaca selama istirahata 1 jam. Kepala sekolah juga menyambut positif ide dari Brigadir Sandi.   

Ketika ditanyakan motivasi apa sehingga Brigadir Sandi mau membagikan waktunya untuk literasi baca bagi anak-anak SD, SMP.   Dikatakannya bahwa atas perintah dari atasannya bahwa Polri juga ikut serta berkontribusi dalam pendidikan, maka dia terpikir untuk membawa buku-buku dengan mobil pribadinya.

Pojok Baca . Sumber : Poskota News

Di Polsek Metro Kelapa Gading Jakarta Utara pun ikut meningkatkan minat baca di masyarakat dengan menyediakan taman bacaan di kantor Polisi. Sambil menunggu layanan, warga dapat membaca buku-buk yang bermacam-macam jenisnya.

Dukungan dari Polda Metro Jaya membuat taman bacaan di kantor polisi patut diacungin jempol. Warga dapat menggunakan waktu tunggunya dengan hal yang berguna dan bermanfaat yaitu membaca.

Republika.com

Para pegiat literasi yang tergabung dalam Taman Baca Inovator, Indoreadgram, dan Booktube Indonesia kembali mengadakan Kereadta 2018, salah satunya Yessi Chandra membuat gerakan untuk membaca buku di kereta api.  Pada tanggal 22 April di kereta api kommuter line dari Stasiun Jakarta Kota menuju Universitas Indonesia , para penumpang diajak untuk membaca selama di KRL> Tidak hanya berhenti di situ sajaaksi ini juga akan berlanjut ke kelas-kelas insipirasi di antaranya, kelas literasi, kelas fiksi, kelas blog, kelas jurnalistik, dan kelas puisi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline