Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

pegiat literasi

Di Somasi Kamaruddin Soal Kejujuran, FS dan PC Tetap Tutup Mulut

Diperbarui: 30 Agustus 2022   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gambar-kamarudin, FS dan PC-pikiranrakyat

Mudahnya skenario dan motif berubah-ubah, membuat semakin lama semakin jenuh dengan berita yang bikin penasaran, tapi bertele dan berbelit seputar motif, skenario, debat dan konfrontasi antara penyidik polri dan pihak pengacara terdakwa dan pengacara keluarga korban-Brigadir J. 

Hanya saja yang menarik dan terasa beda adalah sikap blak-blakan para pengacara kedua belah pihak Deolipa Yomara, mantan pengacara Bharada E yang sudah ditarik kuasa hukumnya atas Bharada E, maupun Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga mendiang Brigadir J, yang tersisa dan paling gigih. Terakhir dengan somasi 2x24 jam, agar FS dan PC mau jujur!. Berhasil atau tidak, akan menjadi bagian penilaian publik atas tersangka utama kasus ini.

85435-kehebatan-kamarudin-simanjuntak-diakui-hotman-paris-instagram-athotmanparisofficial-62fcbef408a8b514f13701d2.jpg

ilustrasi gambar-kamarudin dan hotman-suara riau

Barangkali berkoar bebasnya para pengacara, sebagai counter attack atas "serangan" dari pihak pengacara Polri, terkait pengkondisian kasus, dari pelecehan dan percobaan pembunuhan PC, kemudian semua ditarik-dimentahkan, diganti sebagai motif, "perusakan harkat dan martabat "keluarga" atau personal FS?.

Keterbukaan versi para pengacara itu seolah mewakili suara publik yang geram, kecewa dengan cara polri melakukan penyidikan dan segala proses lainnya terkait penanganan kasus.

Contoh paling sederhana adalah pemutusan secara sepihak, pengacara yang selama ini ditunjuk untuk membantu Bharada Eliezer. Sikap ini dinilai sebagai bagian dari arogansi yang menunjukkan tendensi-tekanan kepada tersangka Bharada E. Para pengacara yakin surat pemutusan kuasa hukum itu bukan hasil pemikiran Bharada E. 

kamaruddin-simanjuntak-fotoist-62fb47c9a1aeea42401d4052.jpg

ilustrasi gambar-pengacara dan bukti penting kasus brigadir J-suara nasional

Dari sanalah sandiwara digulirkan kepada publik.

Padahal para pihak yang ditunjuk mewakili negara menyelesaikan kasus agar sesuai proporsi kebenaran, jika berkhianat dalam konteks code of silence, maka ia juga akan menjadi tersangka dengan tuduhan obstruction of justice.

Media televisi mainstream telah menjadi ruang kontrol dan pembelajaran publik. Tidak sedikit orang yang belajar dari diskursus, diskusi di ruang tivi. Publik belajar banyak untuk menguji kembali kepercayaan mereka selama ini kepada institusi polri atas kemunculan kasus ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline