Lihat ke Halaman Asli

Hanif Sofyan

pegiat literasi

Presidensi G20: Transisi Energi dan Peta Jalan Dekarbonasi Indonesia

Diperbarui: 1 Agustus 2022   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: bank indonesia

Menuju Sistem Energi Dan Ekonomi Nir Karbon

The nation that leads in renewable energy will be the nation that leads the world--James Cameron

Menurut Michael Backman dalam bukunya yang provokatif, Asia Future Shocks, biang keladi masalah migas Indonesia adalah tingginya konsumsi minyak domestik karena besarnya subsidi pemerintah atas harga eceran bensin dan mitan. 

sumber gambar-digitalbisa

Upaya menjaga kelangsungan konsumsi energi fosil-migas, menjadi sangat dilematis. Persoalan latennya tidak lain, pertumbuhan demografi, dan implikasi konsumsi energi yang bertambah di sektor dominan transportasi, industri, rumah tangga, publik, dan bisnis.

sumber gambar-IELSR

Pekerjaan rumah kita tak lagi hanya sekedar memikirkan ketersediaan energi untuk menggerakkan roda perekonomian, namun juga membutuhkan model Tujuan Pembangunan Berkelanjutan-TPB, (Sustainable development Goals (SDGs). Wacana yang telah bergulir dan diinisiasi secara global sejak 2015.

Tantangannya besar, karena berbiaya besar, dan mencakup 17 tujuan, 167 target serta 232 indikator yang harus dipenuhi pada 2030 mendatang.

gambar dan data Presidensi G20-diolah via canva-dokpri

Institute for Essential Services Reform (IESR) mencatat, kebutuhan investasi untuk mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), mengejar dekarbonisasi atau netral karbon, pada tahun 2030 sampai tahun 2050, diperkirakan mencapai US$ 45 miliar hingga US$ 60 miliar.

sumber gambar-IELSR

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline