Lihat ke Halaman Asli

Oery wuriani Soekirdjo

Lecturer, Bussines Woman

Tentukan Sehatmu Sendiri

Diperbarui: 15 Oktober 2025   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam dunia kesehatan modern, tidak ada topik yang sepenuhnya bebas dari perdebatan. Apa pun yang kita lakukan --- mulai dari pola makan, olahraga, hingga kebiasaan tidur ,  selalu memunculkan dua kubu yang saling bertolak belakang. Sebagian pakar menganjurkan, sebagian lainnya justru mengingatkan bahaya di balik kebiasaan yang sama. Contoh paling sederhana adalah sarapan pagi dan latihan beban bagi usia di atas 40 tahun.

Sarapan Pagi: Antara Kebutuhan Energi dan Puasa Intermiten

Selama puluhan tahun, sarapan dikenal sebagai "makanan paling penting dalam sehari." Banyak penelitian menunjukkan bahwa sarapan dapat meningkatkan konsentrasi, menstabilkan kadar gula darah, dan mencegah makan berlebihan di siang hari.
Namun, tren baru seperti intermittent fasting (puasa berselang) justru meniadakan sarapan sama sekali. Beberapa studi menemukan bahwa tidak sarapan bisa membantu menurunkan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan memperbaiki metabolisme lemak.

Lalu, mana yang benar?

Keduanya bisa benar, tergantung konteksnya.
Orang dengan aktivitas fisik tinggi, penderita maag, atau yang mudah hipoglikemia jelas membutuhkan sarapan untuk menjaga kestabilan energi.
Sebaliknya, individu yang bekerja di kantor, tidak punya riwayat penyakit lambung, dan ingin menurunkan berat badan bisa memilih tidak sarapan, asalkan asupan makan siang tetap bergizi seimbang.

Latihan Angkat Beban di Usia 40 Tahun ke Atas: Risiko atau Keuntungan?

Sebagian orang beranggapan bahwa angkat beban di usia paruh baya dapat memperparah risiko cedera sendi dan otot. Kekhawatiran itu tidak sepenuhnya salah. Dengan bertambahnya usia, massa otot dan kepadatan tulang memang menurun, sehingga gerakan yang salah bisa menyebabkan nyeri bahu, punggung, atau lutut.

Namun, penelitian justru menunjukkan sebaliknya. Latihan beban dengan intensitas moderat dapat:

  • meningkatkan kepadatan tulang,

  • menjaga metabolisme tetap aktif,

  • dan mengurangi risiko sarkopenia (penurunan massa otot terkait usia).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline