Penetapan Risiko Salah Saji Material dan Desain Audit
Salah saji yang disebabkan oleh laporan keuangan yang curang mengacu pada salah saji atau penghilangan jumlah atau pengungkapan yang disengaja dalam laporan keuangan untuk menipu pengguna laporan keuangan. Penipuan dalam laporan keuangan mungkin melibatkan perilaku berikut:
- Memanipulasi, memalsukan, atau mengubah catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang menjadi sumber data laporan keuangan.
- Kekeliruan atau penghilangan peristiwa material, transaksi atau informasi dalam laporan keuangan.
- Dengan sengaja menyalahgunakan prinsip akuntansi yang terkait dengan jumlah, klasifikasi, penyajian atau pengungkapan.
Salah saji yang disebabkan oleh penanganan aset yang tidak tepat (biasa disebut penyalahgunaan atau korupsi) terkait dengan pencurian aset subjek, sehingga laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Penanganan aset entitas yang tidak tepat dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penggelapan barang/uang yang diterima, pencurian aset, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar harga barang atau jasa yang belum diterima entitas. Penanganan aset yang tidak tepat dapat disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau menyesatkan, dan dapat melibatkan satu atau lebih manajemen dan karyawan, atau pihak ketiga. Akuntan publik bersertifikat tidak dapat sepenuhnya menjamin bahwa ia akan dapat menemukan salah saji material dalam laporan keuangan. Karena penyembunyian aktivitas penipuan, termasuk fakta bahwa penipuan biasanya melibatkan kolusi atau pemalsuan dokumen, serta kebutuhan untuk menggunakan penilaian profesional dalam mengidentifikasi dan menilai faktor risiko penipuan dan keadaan lain, bahkan audit yang direncanakan dan dilakukan dengan benar mungkin tidak menemukan kecurangan Salah saji utama.
Risiko salah saji material dalam penentuan laporan keuangan meliputi:
- Risiko bawaan adalah kemungkinan bahwa salah saji material ditentukan untuk terjadi dengan asumsi bahwa tidak ada pengendalian yang relevan.
- Risiko pengendalian teluk mengacu pada risiko bahwa pengendalian internal entitas tidak dapat mencegah salah saji besar yang mungkin terjadi dalam suatu penentuan secara tepat waktu.
- Risiko deteksi adalah resiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi.
DESAIN PROGRAM AUDIT
Prosedur audit adalah tindakan atau metode serta teknik yang dilakukan oleh auditor untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti audit. Beberapa prosedur audit kas adalah prosedur analisis, inspeksi, konfirmasi, pertanyaan, perhitungan, penelusuran, pencocokan dokumen, pengamatan, pengulangan, dan teknik audit berbantuan komputer.
PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT - PENGENDALIAN PENGUJIAN
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko dalam mencapai tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki banyak tujuan dan dapat diterapkan pada semua tingkat organisasi dan fungsi.
Aktivitas pengendalian yang mungkin terkait dengan audit dapat diklasifikasikan sebagai kebijakan dan prosedur yang terkait dengan:
- Penilaian kinerja
- Pemisahan tugas
- Pengendalian fisik
- Pengolahan informasi