Pupus sudah mimpi Liverpool untuk bisa memecahkan rekor perolehan poin milik Manchester City usai ditaklukkan Arsenal dinihari tadi di Emirates Stadium dengan skor tipis 2-1. Liverpool pun harus mengubur mimpinya itu sementara waktu.
Liverpool sebenarnya unggul lebih dulu melalui gol Sadio Mane pada menit ke-20. Tetapi dua belas menit kemudian Alexandre Lacazette menyamakan kedudukan disusul gol dari Reiss Nelson pada menit ke-44, sehingga Arsenal berbalik unggul.
Walau pun Liverpool masih memiliki dua pertandingan sisa, tetapi untuk mengejar 100 poin dalam satu musim kompetisi milik Manchester City adalah hal yang mustahil. Sebab poin yang dimiliki Liverpool sekarang adalah 93. Kalau pun dalam dua pertandingan sisa nanti Liverpool berhasil menang, poin maksimal hanya 99.
Setelah memastikan gelar Premier League, Liverpool seperti "kurang imun". Terbukti pada sabtu kemarin (11/7) Liverpool hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan tim papan tengah Burnley. Padahal Liverpool bertindak sebagai tuan rumah.
Seminggu sebelumnya Liverpool juga dihajar empat gol tanpa balas oleh Manchester City pada jum'at (3/7). Liverpool tak mampu membalas satu pun gol-gol yang dicetak oleh Kevin De Bruyne (menit ke-25), Raheem Sterling (menit ke-35), Phil Foden (menit ke-45), dan "donasi" gol pemain Liverpool sendiri Alex Oxade-Chamberlain (menit ke-66).
Dalam laga Liverpool kontra Arsenal, secara statistik permainan sesungguhnya Liverpool sangat dominan, jauh lebih unggul dari Arsenal. Seperti tendangan, Liverpool 24. Sementara Arsenal hanya 3. Jauh sekali.
Kemudian tendangan mengarah ke gawang. Liverpool 8, sementara Arsenal hanya 2. Begitu pun tendangan sudut. Liverpool 13, Arsenal hanya 2.
Liverpool juga unggul jauh dalam hal penguasaan bola. Liverpool tercatat menguasai 67 persen bola selama pertandingan. Sementara Arsenal kurang dari setengahnya, yakni hanya 33 persen saja.
Lalu mengapa Liverpool kalah ? Menurut sang pelatih Juergen Klopp, bukan hal yang mengejutkan jika Liverpool kalah walau pun bermain bagus karena hal itu suatu yang biasa. Klopp juga mengakui bahwa Liverpool melakukan beberapa kesalahan manusia (human error) dan kehilangan konsentrasi.
Pihak yang disebut-sebut telah melakukan kesalahan sehingga menyebabkan kekalahan bagi Liverpool itu adalah Virgil van Dijk dan Alisson Becker. Kesalahan Virgil van Dijk adalah ketika van Dijk memberikan umpan kepada Alisson tetapi kemudian dipotong Alexandre Lacazette dan membuatnya menjadi gol. Van Dijk sendiri mengakui kesalahannya itu dan menyatakan siap bertanggung jawab.
Sedangkan blunder yang dilakukan oleh Alisson adalah ketika pada menit ke-44 berusaha memberikan umpan mendatar kepada rekannya di tengah lapangan. Pemain Arsenal Alexandre Lacazette lagi-lagi memotong bola.