Lihat ke Halaman Asli

Wistari Gusti Ayu

Saya seorang guru

Bajakah Viral Sembuhkan Kanker, Bagaimana Pendapat Ahli ?

Diperbarui: 15 Agustus 2019   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com

Kemenangan tim Indonesia diajang bergengsi sekelas WICO mendapat banyak apreasi. Bahkan media cetak dan elektronik pun mengabarkan berita ini sejak kemenangan sampai hari ini.

Tiga pelajar SMA Negeri 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rafi Akbar, Aysa Maharani dan Anggina Rafitri  yang diklaim menemukan obat kanker bahkan menjadi bintang tamu di beberapa acara. Memang Indonesia patut berbangga anak seusia mereka dapat menyumbangkan ide besar untuk dunia kesehatan utamanya  'obat kanker'.

Namun beberapa kali saya membaca penemuan obat kanker, bahkan saat masih kuliah di Jurusan Biologi, sering saya melihat beberapa tanaman diuji, untuk melihat potensinya sebagai anti kanker, dan itu tidak mudah.

Sebut saja contohnya tapak dara, tumbuhan ini dipercaya dapat menjadi obat kanker. Mungkin kita semua akan mengira yang digunakan sebagai obat adalah daun atau bunganya yang langsung dipetik dan dikonsumsi.

 Namun bukanlah itu yang terjadi. Tumbuhan  tapak dara yang mengandung alkaloid, diisolasi sehingga alkaloid aktif yang berfungsi sebagai obat didapatkan 'murni', alkaloid tersebut bernama vinkristine dan vinblastine. Dan hanya diresepkan dan digunakan atas petunjuk dokter, sebagai terapi medis. 

Tahapan Tapak dara menjadi obat medis juga pasti melalui banyak proses tidak hanya dalam beberapa bulan dan tidak hanya dicobakan pada hewan seperti tikus atau berdasarkan testimoni beberapa orang pasien.

Vinkristine adalah obat yang berasal dari Tapak dara

Sebagai alumni Jurusan Biologi, kalau dinyatakan bahwa akar bajakah potensial menyembuhkan kanker saya sangat setuju, namun sebagai obat saya kira perlu penelitian lanjutan. 

Seperti dikutip dari m.detik.com Koordinator Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Danang Ardiyanto, mengingatkan butuh proses panjang bagi sebuah obat tradisional untuk bisa diterima sebagai terapi standar.

Ia mengatakan ada beberapa tahapan uji yang terlebih dulu harus dilakukan untuk memastikan kebenaran suatu obat herbal mampu menyembuhkan suatu penyakit.

"Butuh waktu 3 sampai 20 tahun untuk klaim menyembuhkan".

Lebih lanjut lagi dikutip dari tempo.co pakar medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, Venita, mengatakan, hasil temuan para siswa asal Palangkaraya,  tentang akar tanaman bajakah sebagai penyembuh kanker payudara masih tahap awal untuk menjadi obat yang tersertifikasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline