Lihat ke Halaman Asli

Wira Pandawa

Menulis mengungkap sisi lain mikrokosmos

Nasib Buruk Si Pekerja Dompeng

Diperbarui: 16 September 2018   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Di kampung,ada pekerja dompeng,dompeng adalah alat mesin untuk mengambil emas,jumlahnya ratusan ,sepanjang sungai batang Singingi,batang Kuantan,ada saja dompeng dompeng bertebaran,di sepanjang sungai. Banyak pihak yang tidak setuju adanya dompeng ini,terutama bila memikirkan dampak jangka panjangnya,katakanlah Air raksa yang berbotol botol berserakan disepanjang sungai,Raksa sendiri adalah logam,bayangkan raksa dimakan ikan,ikan dikonsumsi manusia,ini bisa sebabkan keracunan.

Belum lagi kalau kita melihat sisi kiri dan kanan sungai itu sudah luluh lantak,sungai kuantan yang sudah keruh,kini bukan cuma keruh,tetapi tidak berbentuk,ada lubuk dalam,adapula bagian yan tampaknya dangkal tetapi luar biasa dalam,sehingga kalau ada orang mandi di sungai,salahlah ia melangkahkan kaki ke kerikil yang dikiranya tepian dangkal,maut bisa menantinya akibat terhisap cekungan dalam akibat dompeng

Mengapa harus mendompeng?

Komoditas pencarian masyarakat sebenarnya sudah lama mencari emas,sepanjang aliran sungai kuantan dan singingi,itu diberkahi emas,tidak heran ada desa Logas,konon kepanjangannya adalah Logam Emas,mendulang emas sudah menjadi bentuk budaya,induk induk menggunakan tutup kela dengan kain atau jerami,bermodalkan dulang,akan menuju tepian air sungai untuk mencari emas,ukuran emas yang kecil sangat kecil dikumpul kumpul untuk selanjutnya dijual ke pengepul emas,ini skalanya kecil sekali dan sudah jadi kebiasaan,belum ada terdengar polisi atau aparat keamanan yang merazia kebiasaan mendulang emas,bahkan dalam corak tari,mendulang emas tergambar dalam gerak tari di Kuantan Singingi,bisa diperhatikan

Akan tetapi,aku sendiri tidak tahu kapan pastinya,ketika masih Sd,terdengarlah warga ribut ribut karena ada pendompeng "pendatang" ,kalau tak salah dari jambi,bersuku jawa,menggunakan mesin mengambil emas,warga sibuk mengusir dan dengan garangnya membakari alat tambang emas.Akan tetapi,seperti penyakit,mendulang emas pun ditinggalkan,dimulailah era baru Dompeng

Jenis dompeng ini beragam,ada yang namanya robin,semacam mesin penghisap air yang dirangkai dengan rakit,berbentuk segitiga siku siku,disertai semacam karpet yang akan menyaring emas,parahnya robin ,lebih mengerikan lagi yang disebut dompeng,kengerian ini sebenarnya sudah berefek,beberapa terdengar ada orang kampung yang mati tenggelam,ada yang keracuna gas hidrogen,ada yang mati tersangkut pohon ketika menyedot kerikil pasir di tebing dalaman sungai,ada yang kepala nya terhisap lalu putus seketika dihisap "kepala babi" semacam mulut pipa dari alat yang disebut dompeng ini.

Tetapi,apa mau dikata,penghasilan masyarakat yang tidak cukup sejak hancurnya harga karet yang dahulunya mencapai 14.000 rupiah per kilogram karet,menjadi 5000 rupiah saja,dan sawit dulu mencapai 600 turun menjadi 1000 perkilogram saja.Ini menjepit masyarakat,tak ayal maling berserakan.

Dari mulai Kolor ijo,Tuyul,Rampok,Begal kelas kampung dan banyak mitos lainnya berseliweran disekeliling kam pung ku ini,pos pos ronda di intensifkan.Tapi itu segera berkurang,mungkin malingnya hilang karena ada cara lebih cepat dapat uang ,yaitu mendompeng

Tetapi,kondisi dompeng ini diperparah dengan kehadiran cukong,menurut Wikipedia Cukong adalah menunjuk kepada pengusaha-pengusaha pemilik perusahaan besar di Indonesia. Kata ini sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang lazim dilafalkan di Indonesia oleh suku Tionghoa-Indonesia. Cukong (Hanzi: , hanyu pinyin: zhugong) dalam bahasa Hokkian atau bahasa Mandarin berarti pemimpin; ketua; pemilik; bos.

Sementara orang bilang cukong itu harus etnis tionghoa,cukuong dikampung ini berkulit hitam,atau kuninglah,berbadan kekar,ada fenomenanya meski tak boleh disebut nama,seorang cukuong dikampung saya ini,bahkan mampu membeli tanah ratusan juta hanya untuk mengambil emas,kemudian setelah emas habis,tanah dikembalikan cuma cuma ke pemilik.Dahulunya si Tepekong ini berasal dari desa tetangga yang teriosolir,tapi sebelum jadi bos dompeng tepekong ini bekerja sebagai perambah hutan ,pengambil kayu,bisnis ilegal loging.

Cukong cukong ini punya banyak dompeng,bahkan tidak heran kalau kebun karet saja bisa dalam beberapa jam dibolak balik,hanya untguk membuat ladang emas menganga.Satu dompeng bisa memperkerjakan 8 hingga sembilan orang,satu dompeng bisa menghasilakn bergram gram emas dalam beberapa menit.Dan satu dompeng bisa meluluh lantakkan se isi sungai ,sejuram tebing dalam beberapa jam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline