Lihat ke Halaman Asli

Mencari Tuhan dalam Ikatan Cinta

Diperbarui: 11 Agustus 2017   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah kisah yang indah, kuingat aku saat bertemu dengannya. Wanita asal banyuwangi tak terlalu tinggi, kecil dan manis. Ia selalu membuat bibirku nggreget. Melihat sipu malunya saat aku goda tentang kisah cinta monyetnya. Wanita yang mudah ditebak memang begitu ekspresinya.

Aku menganggap pertemuanku melalui dunia seni membuatku semakin mencintai seni. Dia selalu kidmat kalo aku melantunkan syair-syair busukku. Dongengku menjadi candu buatnya dan selalu rindu akan 2 gelas kopi.

Dia seorang katolik taat, dan dia menyukai sosok jannah yang selalu kuceritakan. Saat aku mengatakan pada akhir cerita, "aku dan jannah adalah pelajaran bahwa sesuatu yang tak bisa menyatu bisa larut dalam cinta. Bagaimana konsep trinitas dalam agama kristen, seperti itulah kisahku. Bapa Tuhan, Yesus dan Roh kudus adalah 3 dalam kesatuan".

Apakah dalam islam tak membolehkan pernikahan 2 agama ?, tanyanya

"boleh, tapi dia harus seorang ahli kitab setahuku ?"

Apakah cinta bisa menghapuskan segala syarat itu ?

"wahh, aku gak ngerti tentang itu ? aku belum pernah merasakan rasa seperti itu ?"

Katakanlah sekarang kamu mencintaiku, dan aku seorang kristiani, aku tak memungkinkan untuk pindah agama karena memang keluargaku yang tak mungkin membolehkan, bagaimana kamu menyelesaikan cinta mu ?

"hmmm, apa tak ada pengecualian tentang simulasi itu ?", tanyaku

Tak ada ! intinya, kamu sudah dalam posisi rasa yang puncak dan ingin menuntaskannya dalam pernikahan ?

"apa aku boleh menipu dalam hal ini ?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline