Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Resensi Buku Mencapai Pencerahan Diri Karya Tjiptadinata Effendi

Diperbarui: 6 Desember 2022   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Buku yang bagus ini Omjay dapatkan langsung dari penulisnya. Beliau memberikannya saat kopdar di perpustakaan nasional. Bukan hanya Omjay yang dikasih, tapi juga semua orang yang hadir. Beliau hadir bersama istrinya. Oma Roselina yang baik hatinya.

Judul lengkap buku ini adalah Enlightenment Mencapai Pencerahan Diri. Kiat-kiat belajar kearifan Hidup untuk Menghadirkan Pencerahan. Karya Opa Tjiotadinata Effendi yang diterbitkan oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo. Buku yang setebal 190 halaman ini sangat bagus isinya.

Setiap orang pada hakikatnya, siapapun adanya kita, punya kesempatan mencapai pencerahan diri tanpa harus menunggu mencapai kesalehan yang sempurna. Karena orang saleh/suci tidak lagi mencari pencerahan, karena sudah ada di dalam dirinya. Dia akan menjadi contoh atau teladan buat yang lainnya.

Ibarat sebuah obor, ia tidak lagi menjadi membutuhkan terang, karena ia sendiri adalah terang. Dia menjadi cahaya kegelapan bagi mereka yang tersesat jalan.

Pada zaman milenium sekarang ini, orang pada umumnya tidak lagi tertarik untuk melakoni hidup bermeditasi dengan jalan meninggalkan kehidupan duniawinya. Namun di sisi lain, tetap berhasrat untuk mendapatkan "pencerahan" diri.

dopri

Mengapa pencerahan diri?

Konsep dasar dari pencerahan itu sendiri adalah "jalan" untuk mengenal dan mengalahkan diri sendiri, hingga mampu menyatu kehadirat sang maha pencipta. Bila kita secara Arif menyikapi hidup, maka setiap kejadian, baik yang langsung mengenai diri kita ataupun orang lain, dapat dijadikan sarana dan prasarana untuk meraih pencerahan sesuai dengan kapasitas dan daya serap kita masing-masing.

Buku ini dicetak tahun 2009 dan masih relevan dengan kehidupan saat ini. Bila kita belajar dari apa yang terjadi pada diri kita, akan lahir kearifan hidup. Bila kita belajar dari setiap kearifan hidup, ia akan menghadirkan pencerahan. Begitulah penulis buku ini memberikan pesan.

Kemiskinan, sakit dan penderitaan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan dapat dijadikan landasan untuk meraih pencerahan akan arti hidup dan kehidupan yang sesungguhnya. Demikian Opa Tjipta menuliskan dalam bukunya yang sangat menyentuh hati ini. Omjay bersyukur dapat menuntaskan isi buku yang terdiri dari 19 bab ini. Setiap bab memiliki nilai-nilai penting dalam kehidupan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline