Lihat ke Halaman Asli

Wijaya Kusumah

Guru Blogger Indonesia

Pengalaman Gagal Menjadi Guru Penggerak

Diperbarui: 27 Juni 2022   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Apa kabar sahabat kompasiana? Semoga kawan-kawan berada dalam keadaan sehat dan menikmati liburan sekolah bersama keluarga tercinta.

Kali ini Omjay akan bercerita tentang kegagalan menjadi guru penggerak Kemdikbudristek. Omjay gagal dalam simulasi mengajar angkatan kelima.

Omjay gagal karena akses internet kurang bersahabat dan Omjay dinyatakan tidak lulus menjadi guru penggerak Indonesia versi Kemdikbudristek.

Dokpri

Sambil menikmati semangkok Indomie pakai telur dan sawi hijau, Omjay ceritakan kisah ini. Semoga dapat membuat pembaca tersenyum melihat anak-anak yang berada di belakang Omjay.

Mereka dengan sabar menunggu dibuatkan indomie juga. Rupanya makan mie menjadi makanan favorit anak-anak he-he-he.

Saat diumumkan sebagai calon guru penggerak dan lolos tahap kedua, Omjay senang sekali.

Apalagi begitu melihat jadwal di SIM PKB. Ada perasaan bangga, karena sudah berhasil di tahap pertama.

Omjay dihubungi panitia dan diminta siap untuk simulasi mengajar. Omjay lupa kalau saat itu adalah jadwal pernikahan pak Humaedi guru bahasa Indonesia.

Kalau tidak hadir rasanya tidak enak. Sebab pernikahan hanya berlangsung sekali seumur hidup. Omjay hubungi panitia kalau simulasi mengajar akan dilakukan dari daerah Banten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline