Lihat ke Halaman Asli

Makan Bergizi Gratis Atau Pendidikan Gratis?

Diperbarui: 27 September 2025   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu makanan bergizi/mganik

https://youtu.be/PlVyI3RHY-o?si=Wku8zITxtBzw-gnc

Pendidikan Gratis atau Makan Gratis? Inilah kisah Omjay di kompasiana tercinta. Omjay menonton berita banyak siswa keracunan makan bergizi gratis di kompastv. Lalu timbul pertanyaan dalam hati. Sebenarnya mana yang harus kita pilih? Pendidikan gratis untuk semua atau makan bergizi gratis untuk semua siswa?

Isu pendidikan gratis selalu menjadi bahan diskusi hangat setiap kali bangsa ini bicara soal masa depan. Tak jarang, muncul pula gagasan lain yang menyertainya, seperti program makan bergizi gratis yang belakangan gencar disuarakan pemerintah. Pertanyaan pun muncul: mana yang lebih utama, pendidikan gratis atau makan gratis? Apakah keduanya harus dipertentangkan, atau justru bisa saling melengkapi demi mencerdaskan kehidupan bangsa?

Pendidikan Gratis: Amanah Undang-Undang dan Konstitusi

Jika kita kembali membuka Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 31 ayat (1), jelas tertulis:
"Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan."

Lalu pada ayat (2) ditegaskan:
"Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya."

Dua kalimat itu sederhana, tetapi maknanya sangat besar. Pendidikan bukanlah hadiah dari pemerintah, melainkan hak setiap warga negara yang dijamin konstitusi. Negara tidak boleh berkelit. Pendidikan dasar wajib dibayar oleh negara, bukan oleh orang tua murid, bukan pula oleh masyarakat.

Inilah yang disebut amanah undang-undang dan konstitusi. Pendidikan gratis bukan sekadar slogan politik, melainkan kewajiban konstitusional.

Kenyataan di Lapangan

Mari kita jujur. Meski program pendidikan gratis sudah dicanangkan sejak lama, kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan. Memang, untuk sekolah negeri di tingkat dasar dan menengah, ada program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang membebaskan biaya SPP. Namun, orang tua masih dibebani biaya lain: seragam, buku, kegiatan ekstrakurikuler, bahkan iuran pembangunan.

Di daerah terpencil, akses pendidikan pun masih menjadi masalah. Gedung sekolah banyak yang rusak, guru minim, dan fasilitas seadanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline