Belajar Sesuai Cara Anak: Meneliti dan Mengembangkan Modalitas Belajar di SD Tarsisius Vireta
Oleh: Widodo, S.Pd.
Pendahuluan
Jadi peneliti pembelajaran yang efektif tidak lagi berfokus pada guru sebagai pusat informasi, melainkan pada siswa sebagai subjek utama proses belajar. Setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang beragam, baik dari segi kecepatan, minat, maupun gaya belajar (learning modalities), seperti visual, auditori, dan kinestetik. Untuk mewujudkan pembelajaran mendalam (deep learning), guru perlu memahami cara terbaik menyampaikan materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.
Di SD Tarsisius Vireta Tangerang, upaya ini dilakukan melalui penelitian sederhana yang mengamati modalitas belajar siswa. Hasil penelitian tersebut menjadi dasar perencanaan pembelajaran yang dinamis---hari ini menggunakan plan A, esoknya plan B---sesuai kebutuhan peserta didik. Artikel ini memaparkan dinamika penelitian tersebut dan implementasinya dalam pembelajaran intra kurikuler, kokurikuler, hingga ekstrakurikuler.
Pembahasan
Apa itu Modalitas Belajar Siswa SD?
Modalitas belajar adalah cara atau saluran utama yang digunakan seseorang untuk menerima, mengolah, dan mengingat informasi dengan lebih efektif. Pada siswa sekolah dasar (SD), modalitas belajar menjadi penting karena di usia ini anak sedang dalam tahap eksplorasi cara belajar yang paling sesuai dengan karakteristik mereka.
Setiap anak memiliki kecenderungan yang berbeda. Ada yang lebih cepat memahami dengan melihat, ada yang lebih mengandalkan mendengar, dan ada pula yang lebih menyerap informasi melalui gerakan atau praktik langsung. Inilah yang disebut modalitas belajar.