Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Nelangsa Pohon yang Cemburu

Diperbarui: 23 September 2019   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber website blog.sevenpounds.com

Seorang pria menabrak batu besar di jalan setapak.
Diangkatnya batu itu dan diletakkannya di bawah pohon.
Kemudian seorang pelukis datang, melukis di bawah rindangnya.
Ketika pergi, beberapa cat jatuh di situ.
Warna merah terangpun menyelumuri batu

Tak lama, gadis penjaja bunga duduk di bawah pohon yang sama.
Ceria membuat karangan bunga.
Saat sang gadis beranjak bangun, beberapa bunga jatuh di atas batu.

Batu merah terang itu kini bertabur bunga.
Sosoknya seolah menyerupai patung dewa
Manusia terkesima dan mulai menyembahnya

Rasa cemburu pun kian menjalari pohon itu.
"Dulu manusia datang berteduh di bawahku, sekarang mereka hanya hadir menyembah batu!"
 
Sang pohon tak lagi sanggup menahan deru cemburu.
Akarnya yang kuat bergetar dan batu pun terlempar jauh.

Manusia kembali berduyun datang untuk menyembah.
Tapi batu tak lagi ada di sana.
"Tuhan telah pergi dari sini! Tempat ini tidak suci lagi, juga pohon ini!"
Begitu teriak mereka..

Manusia terlihat amat marah!
Menebang dan membakar pohon itu.
Pohon yang sekarat nelangsa
"Ah! Sekarang aku dihukum karena cemburu!"

Api merah menyala-nyala
Asap hitam mengepul bergulung-gulung
Diujung kematian sang pohon meratap sendu
"Duhai manusia, asap ini mematikanmu.. akankah kau tetap menyalahkanku?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline