Lihat ke Halaman Asli

Widz Stoops

TERVERIFIKASI

Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Jangan Biarkan Kembang Ban "Layu" dan Aus

Diperbarui: 22 September 2019   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ban Mobil (Kompas.com/Alsadad Rudi)

Kecelakaan di tol Jagorawi yang memakan cukup banyak korban belum lama ini mengingatkan saya akan percakapan antara dua orang supir berpuluh tahun silam di sebuah lapangan parkir.

"Gue sebel nih ame bagian akonting gue! Kas-bon susah banget keluarnye, padalan ntu bukan buat pribadi, tapi buat perusahaan!"

"Emang lo Kas-bon buat apaan?"

"Buat beli ban, lo liat tuh ban mobil yang gue bawa udeh pade aus, kembangnye udeh pade banyak yang ilang, udeh botak!”.

Percakapan tersebut pada saat itu terdengar lucu di kuping saya, istilah 'kembang' ban yang digunakan oleh supir tersebut masih melekat di benak saya hingga kini.

Tapi mengingat semakin banyaknya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh ban, percakapan lucu itu kini malah terdengar seperti sesuatu yang menyeramkan. Saya pun berharap tidak ada sesuatu yang buruk menimpa supir tersebut dijalan setelah percakapan itu.

Selama bertahun-tahun, orang-orang mengandalkan penampakan dari 'kembang' (istilah ini seterusnya akan saya gunakan di artikel ini) ban atau istilah kerennya tread depth untuk menentukan kapan harus mengganti ban.

Jika 'kembang' ban masih terlihat nyata, mereka menganggap ban masih bagus, berapa pun usia ban itu. Ini adalah asumsi yang dapat berakibat fatal.

Ban yang sudah tua, meskipun 'kembang' nya masih terlihat bagus dan jelas itu sangat berbahaya. Walau mungkin belum ada panduan keselamatan yang disetujui pemerintah tentang kapan ban dianggap terlalu tua untuk dipakai, banyak pembuat mobil merekomendasikan penggantian pada enam tahun sejak tanggal pembuatan.

Ban tua memang banyak menjadi penyebab kecelakaan fatal. Saya sebut saja dua contoh di sini: Pertama, pada tahun 2008, pemilik Ford Explorer 1998 di Georgia, Amerika Serikat mengganti ban untuk SUV-nya tapi dia membeli ban bekas.

Dua minggu kemudian saat mengemudikannya, tiba-tiba bannya sobek (pecah). Explorer keluar dari kendali dan menabrak sepeda motor, membunuh pengemudi motor. Setelah dianalisa ternyata ban bekas yang dibelinya berusia hampir 10 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline