Kejadian ini sebenernya sudah beberapa kali terjadi. Dulu waktu pertama kejadian sampe melongo sendiri.
Dan hari ini saat belanja ke supermarket, saya beli telur 2 pak. Biasa deh saat wiken, kasir sudah penuh dengan antrean mengular. Pas belanjaan saya mulai dihitung, kasirnya tiba-tiba negur saya, "Maaf telur dalam pak ini ada satu yg retak, mau tunggu sebentar akan kami ganti yg baru paknya".
Lalu dia hallo hallo petugas lain utk ambil pak telur yg lain. Gak lama, datang telurnya dan kasirnya mulai lanjutkan penghitungan. Sesudah membayar dan mulai masukkan barang ke kantong, saya sampe mbatin.
"Segitunya service di sini, padahal saya aja yang pas milih telur gak sadar itu dalem pak ada satu yg retak. Aware sekali kasirnya dan mau lagi dia repot-repot nukar ambil yg bagus padahal antrean juga pas lagi banyak begitu."
Bagi orang Jepang, memang hal yang sudah semestinya customer diperlakukan begitu istimewa. Tapi bagi saya, orang asing yang belanja, kok yao perhatiannya bisa begitu super detil, dan itu luar biasa. Bukan itu saja, kebiasaan para petugas toko mengucapkan salam dan terima kasih kepada satu per satu customer saat di kasir sampai membungkukkan badan juga hal yang unik yang hingga saat ini tetap jadi satu poin yg menarik bagi saya.
Memang kalau bicara tentang service di Jepang gak akan ada habis-habisnya. Misalnya saja, saat naik maskapai penerbangan Jepang, kemarin ibu saya sampai takjub dengan pelayanan salah satu maskapai Jepang kepada penumpangnya. Ramah, sangat telaten, dan sabar.
Apalagi bapak saya saat itu memerlukan kursi roda karena tidak bisa jalan jauh, dan dengan cekatan mereka semua membantu dari keberangkatan di Jepang hingga mereka mendarat di Jakarta. Orang tua pun bisa tenang karena mendapat pelayanan yang sangat baik. Semua petugasnya sangat helpful dan ramah.
Balik lagi bicara tentang pelayanan di toko Jepang, ada hal yang unik dan lucu saat kita belanja barang-barang yang so private dan sensitif.
Yaitu, saat kita beli pembalut, kondom, tes kehamilan, dan lain-lain, itu ya dibungkusnya menih rapih dan berlapis-lapis kantongnya! :D
Kemarin ini darurat sekali, saya terpaksa nitip pembalut sama suami pas dia pulang kerja. Minta tolong belikan pembalut aja menih riweh bin ribet! Nelpon bisa berkali kali.
"Mah pembalutnya yg gimana ini banyak banget macemnya?"
"Pah beli yang ada sayapnya ya!"
"Hah sayap apa, kok ada sayapnya, terus gimana bisa tahu ada sayapnya?"
"Itu diplastiknya ada gambarnya kok, sayap di kiri dan kanan!" *gemesshh*
"Oh haik, wakatta! Atta! Udah ketemu!"