Lihat ke Halaman Asli

Wawan Gunawan

Saya suka Menulis

"Mutiara Terhebat Bapakku" oleh Wawan Gunawan

Diperbarui: 22 Mei 2021   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kabarin.co.id


Mutiara Terhebat Bapakku

Karya : Wawan Gunawan

Disuatu desa terkecil di kampung yag jauh akan keramaian kota, terhadap seorang anak yang hebat dan penuh dengan sikap disiplin yang diajarkan oleh sang ayah yang luarbiasa dengan penuh kasih sayang selayaknya seorang ayah yang memimpin suatu keluarganya yang diibaratkan sebagai pemimpin suatu negara. Penuh dengan aturan yang memikat ketika aturan tersebut dilanggra maka akan mendapatkan sanki yang didapatkan sama halnya sikap ayahku yang memiliki dedikasi disiplin yang diajarkan pada ku sejak kecil. Mungkin sikap tersebut tidak membuatku merasa dongkol tapi membuatku diriku lebih teratur dan terarah untuk sebagai jembatan cita-cita dan masa depanku yang akan datang.

Suatu hari ayahku, memberikan suatu nasihat yang setiap hari diberikannya yang berisikan bahwa kepada anaknya harus terus belajar dan selalu menghargai satu sama lain dan hal itulah membuat diriku bangga bisa memiliki seorang ayah yang pintar dan disiplin yang sangat bagus diajarkan kepada anaknya. Meski kelurgaku sederhana tapi nyatanya itu diluar dan sebenarnya ada kebahagian sejati didalamnya yang ditanamkan perlahan dengan banyak penuh kasih sayang dan hal tersebut memunculkan mutiara yang indah yang langka didapatkan dilautan lepas.

Setiap pagi aku dan kakakku bangun dan bersiap untuk berangkat sekolah mencari ilmu ,dan akau dan kakakku menaiki kendaraan bis antar dimana aku bertemu dengan sang kenek supir yang ramah dan pintar,yang bernama pak iyus, diapun berkata kepadaku saat aku duduk disampingnya, mereka berdua membicarakan tentang presiden soekarno yang memiliki akhlak baik dan pintar dalam hal membacakan teks proklamasi, dan hal itulah sudah saya duga sebab setiap hari aku disugguhkan banyak cerita tentang presiden soekarno oleh ayahku. Dan akhirnya hal tersebut sangatlah memacu untuk bersemnagat dalam hal mencapai tujuan dan cita-citau untuk masa depan kelak nanti. Akhirnya bis sampai juga menuju lokasi sekolah, dan aku dan kawan sekolah turun dari bis dan berjalan menuju kelas masing-masing.

Setelah pulang sekolah aku dan temanku lanjut bermain mencari jangkrik dikebun pak somat,dan karena keasyikan bermain waktu pun mulai sore dan akhirnya aku pulang kerumah, dan setelah sampai dirumah,ayahku sudah berdiri didepan pintu, dan ayahku berkata dan akhirnya aku di hukum karena pulang kesorean sebab ayahku mengajarkan bahwa kedisiplinan waktu harus diterapkan untuk awal belajar waktu yang akan datang, Aku dihukum oleh ayahku seminggu tidak diberi uang jajan dan setiap pagi aku harus menyemir sepatu dinas ayahku, aku akhirnya menerima dengan lapang dada.

Aku sadar bahwa mutiara akan menjadi bersinar ketika banyak timpaan dan guncangan dari alam yang saling mendukung satu sama lain, dan ketika mutiara itu didapatkan dan dirawat deangan baik dan bijak maka hasil akhirnya akan menjadi mutiara termahal dan terindah didunia ini.

Sumedang, 22 Mei 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline