Lihat ke Halaman Asli

MERETAS PELURU LARA MASA SILAM

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13552546611460149944

Oleh: Marlin Bato Jakarta, 12-12-12 :_Malam begitu romantis bintang bercahaya memandang bulan menyentuh hujan gemericik di halaman :_Andai tiap rintik hujan adalah rindu telah kuletup langit itu sebagai dekapanku bakal menadah dentum dadamu :_Tak ada yang lebih pilu dari rintik air matamu, bila mampuku seka, mungkin tanganku tak cukup untuk membendung rindu penuh sewindu :_Hujan kerap membisik, dengan rintiknya kupetik gitarku agar kau tahu darimu tercipta sebait lirik :_Tiap rintik air matamu adalah jembatan, bukan untuk menyimpan kenangan tapi tuk meretas peluruh lara masa silam :_Jika senyum adalah cahaya, maka cinta adalah pilar petir penyulut api membakar kesepian di sudut hati :_Dentum gelombang hasrat vulkanik rindu menyulut magma asmara yang pernah padam menyembur api pengobat rindu~~




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline