Lihat ke Halaman Asli

WAHYU TRISNO AJI

Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Bapak Sang Kesatria dan Ibu Sang Perwira

Diperbarui: 24 Februari 2023   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest/angel

Jika seseorang bertanya padaku, siapa orang yang paling berpengaruh semasa hidupku dari dulu, hari ini hingga masa depan?. Kujawab tanpa ragu sedikitpun, yakni orang tuaku, Nama yang disebut sebagai bapak dan ibu. 

Dua orang yang lebih mencintai anaknya ketimbang dirinya. Tidak bisa di naffikan, orang tua adalah pahlawan yang tak pernah berhenti-hentinya sebagai pahlawan bagi kita. Sejak kecil hingga kini. Hanya mereka yang setia pada kita yang keras kepala ini. 

Sang kesatria dan sang perwira bijaksana. Sudah ada sejak dahulu kala sebelum kita. Mereka berdua adalah sepasang kekasih yang menghadirkan kita di dunia. Meyayangi, mengasihi, membesarkan tanpa henti. Perjuangannya tidak pernah bisa terbalaskan, walaupun kita memiliki dunia, tapi jasa-jasanya masih besar ketimbang hadiah sebesar dunia kita berikan pada mereka. 

BAPAK SANG KERSATRIA

Laki-laki itu bagai seorang kesatria. Ia menyembunyikan rasa sakit nya. Dirinya adalah pahlawan tanpa jasa. Dirinya selalu tegap, tak pernah lelah untuk memberi nafkah ke istri dan anak-anaknya. 

Sang bapak namanya, dirinya adalah sosok spesial dimata seorang anak nya. Sang bapak selalu kuat di tempa berbagai masalah, dirinya tak ingin anaknya merasakan pahit nya dunia. Sang bapak selalu memberi semangat, mencari berkat hanya untuk menghidupi keluarganya. 

Bapakku adalah sosok pejuang, dia adalah kesatria yang selaluku hormati sepanjang massa. Lelaki yang mencerminkan kerja keras dalam keluarga. Bapakku bukan orang kaya harta, tapi ia adalah lelaki sejuta perjuangan untuk menghidupi keluarganya. Baginya kata lelah sudah menjadi kawan setiap harinya. Trik dan panas matahari sudah menjadi tempat Terfavoritnya. Tak perna ku temukan perjuangan dengan ketulusan yang begitu besar di sosok lelaki yang bernama bapak. 

Sebutan nama yang tak lagi asing terdengar, sosok yang akan selalu ku rindukan dan ku kenang untuk selamanya. Pelita kehidupan yang takkan pernah redup di dalam hidupku. Kau adalah segalanya tanpamu aku bukan apa-apa. Dari sosok mu aku mendapatkan pelajaran yang berguna untuk ku jadikan pelajaran yang berharga. 

Darimu aku mengetahui, semua orang terkadang akan ada di saat kita bahagia dan bisa menghilang dan meninggalkan kita di saat kita sengsara . Tapi sosok bapak akan selalu ada walaupun semua orang menjauh. Kesetian, perjuangan dan keikhlasan takkan pernah tergantikan oleh apapun. Trimakasih telah menjadi bapak terbaikku. 

IBU SANG PERWIRA

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline