Lihat ke Halaman Asli

Membangkitkan Kembali Motivasi Belajar Santri TKA/TPA/TQA di Era Society 5.0

Diperbarui: 15 Januari 2024   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Galeri pribadi

Membangkitkan Kembali Motivasi Belajar Santri TKA/TPA/TQA di Era Society 5.0

EKSISTENSI Taman Kanak-kanak Alqur'an (TKA), Taman Pendidikan Alqur'an (TPA) dan Ta'limul Qur'an Lil Aulad (TQA) tahun 1990-2000 sungguh membanggakan banyak kalangan, terutama orangtua santri TKA/TPA/TQA. 

Betapa tidak anak-anak mereka di usia dini sudah mampu melantunkan ayat-ayat Alqur'an. Diawali pengenalan huruf hijaiyah Arab "A A Ba, Ba A A" dan seterusnya pada jilid 1 dilanjutkan ke jilid 2,3,4,5 dan 6. 

Selesai EBTA dan dinyatakan lulus pada jilid 6 dilanjutkan ke Alqur'an dengan diselenggarakan acara wisuda santriwan santriwati TKA/TPA/TQA. Pada saat itu antusias anak-anak berbondong-bondong ke TKA/TPA untuk mengaji terlihat di Masjid-masjid dan Mushola.

Murid di TKA/TPA/TQA disebut Santri (Santriwan sebutan santri putra dan santriwati sebutan santri putri) sedangkan guru ngaji atau pengasuh TKA/TPA/TQA dinamakan Ustadz-ustadzah. TKA/TPA/TQA memiliki wadah untuk menjalin koordinasi dan kerjasama antar pengasuh TKA/TPA/TQA yaitu Badan Koordinasi TKA/TPA. Badan ini berada di tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi.

Keberadaan TKA/TPA/TQA yang sempat tumbuh berkembang bagaikan jamur di musim penghujan pada tahun tersebut, kini seakan kurang bergairah. Di manakah penyelenggara pendidikan TKA/TPA/TQA, Badko TKA/TPA Propinsi, Kabupaten, dan Kecamatan? Mungkinkah semangat belajar santri TKA/TPA/TQA bergaung dan bersambut kembali? Ini adalah sebuah tantangan berat untuk membangun dan membangkitkan kembali semangat dan motovasi belajar Alqur'an kepada anak-anak di era Society 5.0.

Melalui tulisan ini penulis berkeinginan menggugah kembali semangat mengaji, belajar Alqur'an pada kalangan anak-anak usia dini di TKA/TPA di tengah-tengah perkembangan teknologi digital dan era society 5.0. Orang tua, Takmir Masjid, Tokoh-tokoh Agama, Penyelenggara TKA/TPA dan Guru ngaji perlu berkolabirasi dan bersinergi membangkitkan kembali eksistensi TKA/TPA walau penuh tantangan dan ujian.

"Sebaik-baik Kalian adalah orang yang belajar Alqur'an dan mengajarkanya" (Al Hadits).

kompasiana.com/WagiyoJanuari 15, 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline