Menjadi seorang pendidik bukan hanya soal menyampaikan materi pelajaran di kelas. Lebih dari itu, seorang pendidik sejati adalah mereka yang menanamkan nilai-nilai, membentuk karakter, dan membiasakan kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini. Itulah yang kami rasakan saat mengikuti Program Asistensi Mengajar (AM) di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Tulungagung---di mana kami tidak hanya hadir sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping dalam pembiasaan positif yang membentuk disiplin dan karakter siswa.
Sekolah sebagai Tempat Tumbuh, Bukan Hanya Tempat Belajar
Setiap pagi di sekolah dimulai dengan berbagai rutinitas yang tak hanya membentuk keteraturan, tapi juga membentuk jiwa dan kepribadian anak. Dari upacara bendera setiap hari Senin, literasi pagi sebelum pelajaran dimulai, senam pagi setiap Sabtu, hingga literasi Al-Qur'an bagi siswa Muslim setiap hari Kamis, semua kegiatan ini menjadi bagian dari kehidupan sekolah yang sangat bermakna.
Sebagai mahasiswa asistensi mengajar, kami turut serta mendampingi kegiatan-kegiatan ini. Awalnya, kami hanya bertugas membantu. Tapi lama-kelamaan, kami justru menjadi bagian dari semangat itu: semangat membangun pembiasaan baik sejak dini.
Upacara Bendera: Melatih Rasa Hormat dan Nasionalisme
Kegiatan upacara setiap hari Senin bukan hanya formalitas. Bagi anak-anak, ini adalah momen belajar untuk berdiri tegak, menghargai bendera, dan mendengarkan amanat. Kami sering mendampingi siswa untuk berbaris dan membantu mereka memahami makna lagu Indonesia Raya. Momen ini sangat berarti---karena dari sinilah pendidikan karakter dimulai: rasa hormat, disiplin, dan cinta tanah air.
Pembiasaan Literasi Pagi
Literasi Pagi: Menyapa Hari dengan Membaca
Kegiatan literasi di pagi hari menjadi momen tenang dan reflektif bagi siswa.Literasi pagi ini dilaksanakan setiap hari Selasa dikelas rendah dan Rabu dikelas tinggi. Mereka membaca buku cerita, artikel pendek, atau bahkan menulis jurnal kecil. Kami mendampingi mereka membaca, berdiskusi tentang isi bacaan, dan mendorong mereka untuk menyampaikan pendapat. Kami melihat bagaimana kebiasaan kecil ini menumbuhkan ketenangan, rasa ingin tahu, dan kebiasaan belajar mandiri.
Pembiasaan Literasi Al-Qur'an