*Si Kecil*
Telefon mu masih menggantung di meja sudut ruang keluarga.
Bantal sofa di ruang keluarga juga jatuh satu, dan agak basah akibat terkena percikan air hujan.
Taplak meja, lantai dan dinding dindingnya yang tidak karuan. Si anak masih saja bermain dengan riang di hadapan orang tuanya.
Berlarian kesana kemari, meskipun sendirian di hadapan orangtuanya.
Senyum yang merekah di wajah kedua orang tuanya menyertai keriangan Si anak.
Hari berikutnya masih saja bermain, ketika ia menengok ke belakang, orangtuanya telah meninggal. Si anak bingung, namun masih berlarian sendirian hingga air matanya jatuh dengan sendirinya.
Saat itulah aku menyadari bahwa aku telah dewasa dan harus mampu hidup sendiri dan air mata tidak bisa menyelesaikan masalah.