Lihat ke Halaman Asli

Visca

TERVERIFIKASI

Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Beras Riceberry, Beras Ungu yang Tak Hanya Cantik Tetapi juga Kaya Manfaat

Diperbarui: 23 April 2021   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Riceberry Fine Thai Cuisine

Bila sapaan di Indonesia "sudah makan belum?", maka sapaan di Thailand "Kin 'Khao' Ma Rue Yang?" yang artinya "sudah makan 'nasi' belum?"Sapaan yang menunjukkan betapa pentingnya nasi bagi orang Thailand. 

Thailand, seperti halnya negara Asia lainnya, menjadikan beras sebagai makanan utama. Lebih dari 1.6 juta penduduk dunia menjadikan beras makanan utama.

Beras dapat dijumpai di berbagai aspek kehidupan orang Thai. Makan nasi, minum arak beras, nasi digunakan untuk sesajen. Belum lagi berbagai lagu dan tarian yang terinspirasi dari beras. 

Mereka juga memiliki kepercayaan, adat istiadat dan upacara yang menunjukkan betapa pentingnya beras bagi mereka. Orang Thai percaya adanya Mae Phosop, Dewi Padi yang menjaga padi dan membantunya berkembang. 

Para petani akan mengadakan upacara bagi Dewi Padi yang didasarkan pada tahap-tahap penanaman padi. Upacara ini dipercaya akan membuat Dewi Padi membantu petani untuk mendapatkan panen yang baik

Pentingnya beras juga terlihat dari turun tangannya pemerintah menanganinya. Setiap tahun, pada bulan Mei, di Thailand dirayakan Jarod Pranangkan Raenakwan (Upacara Membajak Kerajaan). 

Upacara ini adalah upacara kerajaan yang diadakan di awal musim hujan untuk menandai awal musim tanam padi. Upacara tahunan ini dipimpin langsung oleh Raja dan Ratu. 

Upacara ini sudah berlangsung sejak tahun 1200an. Sejak tahun 1966, upacara ini dijadikan hari libur dan juga dijadikan sebagai Hari Petani. Dalam upacara ini, jumlah curah hujan diperkirakan oleh astrolog istana dengan menggunakan metode tradisional. 

Lembu yang menjadi bagian dari upacara ini akan disajikan makanan berupa nasi, jagung, buncis, wijen, rumput segar, air dan juga arak beras. Berdasarkan apa yang dimakan oleh sang lembu, dapat diperkiarakan apakah musim panen berikutnya akan berlimpah atau tidak. 

Setelah upacara berakhir, orang mengumpulkan bulir padi, yang diyakini membawa keberuntungan. Petani akan mencampur bulir beras ini dengan persediaan beras mereka sebagai jimat keberuntungan. 

Pada upacara ini, Raja juga akan memberikan penghargaan kepada petani dari setiap daerah yang ladangnya memberikan hasil paling banyak di tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline