Lihat ke Halaman Asli

Viola Eva Reditiya

Mahasiswi Magister

Kelas Unggulan, Penting atau Tidak?

Diperbarui: 29 Maret 2023   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, kita sebagai seseorang yang sudah terjun di dunia pendidikan pasti tidak asing dengan istilah "UNGGULAN". Bagaimana tidak, di setiap lembaga sekolah pasti mempunyai satu kelas yang notabene nya menampung siswa-siswa pilihan yang dianggap memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari teman sebaya katanya. 

Mereka dikelompokkan menjadi satu kesatuan, dalam satu lingkungan kelas tersendiri dengan tujuan untuk lebih mengembangkan potensi dan kemampuan intelektualnya. Tak jarang, proses pengelompokan ini disertai dengan tes akademik maupun seleksi raport didalamnya. 

Kelas unggulan mendapatkan fasilitas yang lebih baik dan pendidik yang lebih profesional dibanding kelas-kelas lain. Namun, dewasa ini kelas unggulan banyak diperbincangkan. 

Perlukah sebenarnya kelas "UNGGULAN" itu

Sebenarnya, pro dan kontra kelas unggulan telah muncul sejak lama. Kalangan pro menilai bahwa anak-anak berbakat dan berotak cemerlang memang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mengembangkan talenta dan kecerdasannya. Sebaliknya, kalangan kontra menganggap pengelompokan siswa yang homogen seperti itu akan menimbulkan lebih banyak dampak negatif daripada positif. 

Hal ini membuat pegiat pendidikan semakin dilanda kebingungan. Terlepas dari pendapat mana yang lebih benar ,sekolah yang menerapkan kelas unggulan perlu menimbang dan memikirkan matang-matang dampak yang akan menimpa siswanya secara keseluruhan. 

Terdapat dampak positif dari adanya kelas UNGGULAN ini, diantaranya peserta didik banyak terasah kemampuan sesuai dengan keahlian dibidangnya. Ia merasa, bahwa jika masuk dikelas yang sesuai dengan minatnya akan terasa dihargai dan mendapatkan bentuk apresiasi yang baik. 

Namun, ada dampak negatif yang kemungkinan besar bisa terjadi. Seperti perbedaan kualitas pengajaran guru, hilangnya proses sosialisasi dengan lingkungan heterogen, dan timbulnya kesenjangan dan efek psikologis yang negatif, serta bentuk diskriminasi yang mungkin didapatkan dari peserta yang lain. 

Oleh sebab itu, sebenarnya semua adalah sama. Tidak ada perbedaan didalamnya, karena setiap orang yang kita temui adalah guru dan setiap tempat yang kita datangi ada lah sekolah. 

Tidak perlu merasa sedih, jika tidak masuk di kelas "UNGGULAN" bisa jadi kemampuan  kita bukan disana. Begitu sebaliknya, jika sudah dipercaya untuk masuk di kelas "UNGGULAN" Juga tidak sebaiknya terlena dan berlarut-larut didalamnya. Karena, peran guru dan sekolah bukan hanya sekadar memberikan pendidikan intelektual. Namun lebih dari itu, guru dan sekolah juga harus menumbuhkan kecerdasan hati dan spiritual.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline