Lihat ke Halaman Asli

Cahaya malam

Diperbarui: 12 April 2018   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru saja dimulai 

Malam belum usai dan belum waktunya untuk Mentari 

Suaramu mengawali perasaan ini dan sejak saat itu aku percaya bahwa hati bisa jatuh hanya dengan cara mendengar saja

Sekarang aku sudah menemukan mu
Tepat sekali, ya!  Kamu
Terimakasih sudah datang lalu memutuskan untuk menetap
Serayak menjaga sekaligus menerangi raga
Terimakasih sudah merasa layak mengisi ruang yang begitu gelap

Aku tahu bahwa banyak tempat terang diluar sana yang lebih pantas buatmu
Aku juga tahu banyak tempat diluar sana yang lebih nyaman buatmu

Apalah arti diriku seorang pribadi sederhana dengan sejuta mimpi bahkan bisa dibilang keegoisan yang menguasai hati
Iya, aku egois karena ingin memiliki pribadimu selamanya.
Aku egois karena ingin bersama denganmu selamanya
Aku egois karena denganmu aku jatuh cinta

Terimakasih sudah hadirkan tawa bahkan canda.
Terimakasih karena tak menghadirkan duka, kesah, atau bahkan kecewa
Karena jujur saja denganmu naluri ini selalu merasa bahagia.

Mungkin ditengah perjalanan akan banyak kerikil, badai yang menerjang pohon yang kita tumbuhkan bersama.
Namun...
Aku tahu bahwa dirimu berusaha membangun kokohnya pertahanan untuk kita.

Aku berusaha agar kau tetap disana tak pindah kemana walupun banyak yang berusaha untuk merebutnya.

Kadang, rasa tak pantas menghatui saat sejenak aku berpikir "siapakah diriku? "
Namun, sekali lagi terimakasih telah memenangkan ku dan mengatakan "tanpamu aku bukan siapa-siapa"

Untukmu, penerangku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline