Lihat ke Halaman Asli

Viktorinus RemaGare

Apa adanya, berjuang untuk menjadi berarti bagi orang lain.

Otodidak Guru dalam Pemanfaatan Teknologi dan Informasi di Era Digital

Diperbarui: 7 Januari 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi guru sedang mengikuti pelatihan digital. Sumber: Antara/Syifa Yulinnas

Literasi digital merupakan keterampilan seseorang secara teknis untuk menggunakan, mengakses, memahami, dan merangkai informasi yang diterima serta menyebarkan informasi yang telah diproses kepada khalayak melalui media digital.

Literasi digital adalah sebuah keharusan bagi guru, juga bagi para pengambil keputusan dan pembuat kebijakan di bidang pendidikan, karena manusia-manusia yang diurusi sudah berada pada dunia digital. 

Guru masa kini harus mampu dan memiliki apa yang disebut literasi digital. Karena kemampuan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dan alat komunikasi untuk memperoleh serta mengelola informasi sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar baik di lembaga pendidikan formal maupun informal. Sehingga,para guru tidak dapat meniadakan dan melawan tuntutan itu.

Satu yang pasti, bahwa,saat ini  para pelajar mulai dari jenjang  Sekolah Dasar  sampai  Sekolah Menengah Atas  adalah generasi-generasi digital native . Generasi digital native  adalah generasi yang lahir dan tumbuh di era digital. (Prensky,2001). 

Oleh karena itu, para guru harus mampu secara efektif  mendampingi generasi muda yang dididik. Dengan literasi digital yang baik, anak akan mudah diarahkan untuk mampu memilah mana informasi berguna dan mana informasi hoax. 

Diharapkan melalui literasi digital yang baik dapat menumbuhkan rasa cinta pada ilmu pengetahuan, kebenaran dan fakta. Hal ini dapat terwujud melalui  kegiatan membaca berimbang, baik membaca digital maupun manual.

Harus diakui, saat ini sebagian  guru (baik yunior maupun senior) di Indonesia belum semuanya melek Informasi dan Teknologi (IT). Ini bisa disebabkan salah satunya adalah belum meratanya guru di setiap daerah (daerah terpencil) mendapatkan  akses  bimbingan dan pelatihan (Bimtek) sehubungan dengan pemanfaatan dan penggunaan perangkat IT dalam dunia pendidikan (sekolah).

ilustrasi Generasi Digital (sumber: geotimes.id)

Dengan kondisi tersebut di atas, apakah kepasrahan adalah jawaban yang tak terbantahkan sebagai bentuk ketiadaberdayaan?

Setidaknya di era digitalisasi saat ini, guru dapat melaksanakan bimbingan dan pelatihan pemanfaatan teknologi dan dan informasi secara otodidak.

Apa itu otodidak?

Otodidak. Autodidak atau sebutan lainnya yaitu swasiswa (dari bahasa Yunani Autodikdatos  yang artinya belajar sendiri) merupakan orang yang tanpa bantuan orang lain bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan dasar empiris yang besar dalam bidang tertentu. Dan pengetahuan tersebut didapatkan dengan belajar sendiri. (Wikipedia). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline