Lihat ke Halaman Asli

Vidi Susanto

Photography

Situs Talun Tinggalan Pusat Pemerintahan di Bawah Kekuasaan Raja

Diperbarui: 25 Mei 2023   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

situs talun, foto:vidi susanto

Penemuan benda bersejarah terlampau banyak ditemukan di kota Subang, mulai dari jaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum bahkan jaman Logam. Pengaruh Hindu, Budha maupun Islam sangat menarik untuk kita ketahui. Dan kali ini kita akan mencoba membahas salah satu situs bersejarah di kabupaten Subang, yang diperkirakan dari abad ke-8 sampai abad ke-17.

Situs Talun yang masuk kedalam wilayah Desa Talagasari, Kecamatan Sagalaherang, Subang. Menurut sejarah lisan, Situs Talun diyakini masyarakat sekitar sebagai Alun-alun kerajaan, keberadaan situs ini pertama ditemukan pada tahun 1993 oleh masyarakat sekitar dari wangsit yang datang pada sesepuh kampung. Dan pada tahun 2006 penggalian oleh kelompok masyarakat yang peduli akan sejarah mulai dilakukan.

Pada masa kerajaan Sunda wilayah situs Talun merupakan kawasan yang menjadi jalur lintas antara kerajaan Pakwan Pajajaran dengan Timur kerajaan Sunda. Bentuk struktur bata yang ditemukan menunjukan adannya temuan keramik yang berasal dari masa kerajaan Sunda (Nanang Sapton, 2009).

Masyarakat disekitaran situs sering menyebutnya situs Talun dengan "Situs Batu Beurem". Lokasinya sendiri berada di perbukitan kecil dengan struktur atas yang datar, jika sahabat berkesempatan mengunjungi situs Talun tentu akan di suguhkan bentang alam yang sangat cantik dengan pegunungan yang masih sangat hijau. Cukup menempuh jarak 23 km dari jangtung kota Subang.

Adapun buku yang menuliskan sejarah tentang situs Talun yaitu (Sejarah Kabupaten Subang, 2007: 13). Tujuan dilakukan ekskavasi tak lain bertujuan untuk mencari gambaran struktur bangunan, jenis bangunan, maupun masa berdirinnya bangunan. Pada kenyataan dilapangan ditemukan bagian bata yang sudah tidak terstruktur, dan ada pula bata yang tertata secara mendatar. 

Temuan yang tak kalah menarik yaitu dengan ditemukannya fragmen kramik. Temuan pertama keramik Cina pada masa dinasti Ming sekitar abad-XIV sampai XVII. Temuan kedua, ditemukannya fragmen kramik di kotak ekskavasi di masa dimasa dinasti Tang abah ke VII-X.

Dari ekskavasi dibagian Barat ditemukan pondasi, mengenai bentuk dan ukuran belum bisa disimpulkan karna masih belum terlihat bagian-bagian penting lainnya. Dari hasil temuan menunjukan kurun waktu abad ke-VIII hingga abad ke- XVII. Dimana yang kita ketahui abad tersebut merupakan masa kerajaan Sunda, bila kita samakan pada data arkeologi masa kerajaan Sunda, bisa dikatakan situs Talun merupakan tinggalan pusat pemerintahan di bawah kekuasaan raja. (Sejarah Kabupaten Subang, 2007: 14).

Semoga dengan adanya penulisan mengenai situs Talun yang jauh dari sempurna ini bisa menjadi spirit bagi masyarakat kota Subang, khususnya bagi anak-anak mudanya untuk lebih bangga akan bagian dari kotanya. Untuk itu tugas kita bersama sebagai masyarakat Indonesia agar terus menjaga dan merawat warisan budaya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline