Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Undip Mengajak Masyarakat untuk "Selamatkan Generasi dari Berita Hoax di Masa Pandemi secara Daring"

Diperbarui: 4 Agustus 2021   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri 

Semarang, (21/07/2021) -- Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih menjadi persoalan di Indonesia. Ribuan nyawa ikut terdampak karena pandemi yang tidak kunjung usai. Selain permasalahan nyawa, pandemi juga membawa dampak terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut disebabkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat perusahaan melakukan kegiatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dampak pandemi COVID-19 tidak hanya berkaitan dengan perekonomian, namun penyebaran berita hoax atau bohong ternyata dapat berdampak bahaya di masa pandemi. Berita bohong atau hoax dapat menyebabkan memperlambat proses penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Mengingat banyak masyarakat yang masih percaya bahwa COVID-19 hanya isu politik yang dibuat oleh Pemerintah dan bekerja sama dengan Rumah Sakit. Akibatnya, banyak masyarakat yang melanggar kebijakan yang dibuat oleh pemerintah seperti memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mencuci tangan.

Dokpri 

Fakta sosiologis di lapangan menunjukkan bahwa hoax atau berita bohong dapat menyebabkan hilang nyawa seseorang. Berdasarkan penuturan Helmi Indra dalam akun Twitter nya menyatakan bahwa Ayahnya meninggal usai percaya berita hoax yang disebarkan melalui grup Whatsapp dan Facebook. Pada saat itu Ayah nya terpapar COVID-19 dengan komorbid dan diabetes, namun ayah nya tidak mau untuk dibawa ke rumah sakit karena percaya bahwa setiap yang dibawa ke rumah sakit akan di anggap terpapar COVID-19, kemudian dengan interaksi obat membuat meninggal serta vaksin terdapat kandungan babi dari China.

Hal tersebut menunjukkan bahwa bahaya berita hoax atau bohong di masa pandemi COVID-19 dapat menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat bahkan hingga kematian. Maka dari latar belakang tersebut yang mendorong Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro untuk melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya RT 01 RW 08 Kelurahan Jatingaleh untuk menyelamatkan generasi dari berita bohong atau hoax di masa pandemi COVID-19.

Dokpri 

Dengan adanya program ini diharapkan seluruh masyarakat dapat menghentikan penyebaran berita hoax dan melakukan saring sebelum sharing berita. Target dari program ini adalah masyarakat yang aktif menggunakan media sosial seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, Twitter, dan Line.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline