Lihat ke Halaman Asli

Vhenom Agung W

Mahasiswa Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Grobogan

Hari Kasaktian Pancasila: Memperkokoh Persatuan Melalui Nilai Nilai Luhur

Diperbarui: 14 Oktober 2025   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/imgres?q=berikan%20saya%20foto%20untuk%20artikel%20Hari%20Kesaktian%20Pancasila&imgurl=https%3A%2F%2Fasset.kompas.com%2Fcrops%2FA43Ww9iUHsMMbA7sGmD1T_UWR8Q%3D%2F59x92%3A539x412%2F1200x800%2Fdata%2Fphoto%2F2025%2F09%2F25%2F68d4f845b91f6.png&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Friau%2Fread%2F2025%2F09%2F30%2F201500588%2Fperingatan-hari-kesaktian-pancasila-1-oktober-apakah-libur-&docid=Ed3bNBXhmHJGeM&tbnid=PVmDdnW0aG6i9M&w=1200&h=800&hcb=2

Hari Kesaktian Pancasila: Memperkokoh Persatuan Melalui Nilai-Nilai Luhur

Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Momentum ini bukan sekadar upacara rutin atau kegiatan seremonial, melainkan sebuah kesempatan untuk kembali meneguhkan keyakinan kita pada dasar negara yang menjadi perekat seluruh perbedaan: Pancasila.

Belajar dari Sejarah

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila berawal dari peristiwa kelam tahun 1965, saat ideologi negara sempat diguncang oleh konflik politik dan kekerasan. Namun dari situ, bangsa Indonesia bangkit dengan satu tekad  mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup berbangsa.

Kata "kesaktian" di sini bukan berarti hal mistis, melainkan simbol keteguhan. Pancasila terbukti "sakti" karena mampu bertahan menghadapi berbagai ujian zaman, mulai dari krisis politik hingga tantangan globalisasi saat ini.

Makna Pancasila di Masa Kini

Di tengah arus informasi dan perkembangan teknologi yang cepat, nilai-nilai Pancasila sering kali tergerus oleh egoisme dan kepentingan pribadi. Padahal, jika kita renungkan, setiap sila Pancasila memberikan panduan moral dan sosial yang sangat relevan.

  • Ketuhanan Yang Maha Esa mengingatkan kita untuk beriman tanpa memaksakan keyakinan.

  • Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menuntun kita untuk menghormati sesama tanpa melihat latar belakang.

  • Persatuan Indonesia mengajarkan pentingnya kebersamaan di tengah keberagaman.

  • Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan pentingnya musyawarah, bukan saling menjatuhkan.

  • Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi cita-cita agar kemakmuran dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Nilai-nilai inilah yang perlu kita hidupkan kembali dalam kehidupan sehari-hari---baik di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, maupun dunia digital.

Peran Generasi Muda

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga warisan ini. Mengamalkan Pancasila tidak harus melalui hal besar; cukup dengan menghargai perbedaan, bersikap jujur, dan berbuat adil sudah menjadi bentuk nyata dari semangat Pancasila.

Di era media sosial, misalnya, generasi muda bisa memperkokoh persatuan dengan cara sederhana: bijak bermedia, tidak mudah menyebar hoaks, dan tetap menghormati pandangan orang lain. Hal-hal kecil seperti ini memiliki dampak besar untuk menjaga harmoni bangsa.

Penutup

Hari Kesaktian Pancasila seharusnya menjadi momentum refleksi bagi kita semua. Bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menatap masa depan dengan semangat persatuan.
Selama kita terus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam tindakan nyata, maka bangsa Indonesia akan selalu kuat dan berdaulat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline