Lihat ke Halaman Asli

Tovanno Valentino

TERVERIFIKASI

Hanya Seorang Pemimpi

Lonjakan Kasus Varian Baru Covid-19: Jangan Panik, Termakan Hoax dan Memilih Golput!

Diperbarui: 6 Desember 2023   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia masih dirundung duka, ketika pahlawan yang tak kenal bekerja keras dan lelah untuk penanganan wabah covid-19. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) Doni Monardo tutup usia, pada Minggu (3/12/2023), dan dimakamkan di di Taman Makam Pahlawan Kalibata,  Senin (4/12/2023)

Kita kembali dikejutkan, dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 Seperti yang diberitakan berbagai media yang disadur dari pemberitaan negara Singapura dan Malaysia.  Seprti yang diberitakan liputan6.com kemarin (5 Desember 2023). Mengulas bahwa Bayang-bayang pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berlalu.

Meski serangan SARS-CoV-2 tak lagi ganas seperti tahun-tahun pertama pandemi, negara tetangga Singapura melaporkan adanya lonjakan kasus COVID-19 pada 19-25 November 2023. 

Pada periode tersebut, infeksi COVID-19 tembus 22.094 kasus. Padahal, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan hanya ada setengah jumlah kasus--10.726 kasus COVID-19--di pekan sebelumnya. Cukup tinggi bila diprosentasekan dengan jumlah penduduk Singapura yang hanya 6.031.072 jiwa, menurut situs populationtoday.com (5/12/2023)

Merujuk Pada data 27 November 2023, varian virus COVID-19 di Singapura yang dominan saat ini adalah EG.5 dan sub-garis keturunannya yakni HK.3. Sekitar 70 persen kasus COVID-19 di negara itu disebabkan oleh varian tersebut.

Hampir sama dengan Singapura, sebagai negara tetangga terdekat Indonesia. Dimana mobilisasi masyarakat Indonesia cukup tinggi di negara ini. Hal serupa juga terjadi di negar Malaysia. Oleh CNN Indonesia, mengeluarkan tajuk berita yang berjudul "Kasus Covid-19 di Malaysia Melonjak Signifikan, Naik 57 Persen" (4/12/2023)

Dengan isi berita mengemukakan bahwa, Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr. Muhammad Radzi Abu Hassan menjabarkan, kasus mingguan yang terdeteksi melampaui seribu kasus setiap minggu sejak pekan epidemiologi ke-41 (ME41/2023) hingga ke-47 (ME47/2023). Tingkat peningkatan berkisar antara 7,1-57,3 persen.

Lebih lanjut, disebutkan sebagian besar kasus (48 persen) dialami mereka yang berusia 20-40 tahun dengan 98 persen kasus menunjukkan gejala ringan.

Penyebab meningkatnya Varian Baru dikedua negara ini disebutkan, penyebabnya menurut Kementerian Kesehatan Singapura menyampaikan, terdapat banyak faktor yang mereka duga menjadi penyebab kenaikan kasus infeksi virus Corona di negara tersebut, seperti mobilitas yang meningkat jelang liburan akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk.

Meskipun ditengarai bahwa saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar, namun diakui ataupun tidak trauma saat wabah melanda dunia dalam kurun waktu 2020 hingga 2022. Pada awal Maret 2022, terlapor bahwa Total kematian akibat Covid di Indonesia menempati posisi tertinggi kedua di Asia, mencapai 150.000 kasus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline