Lihat ke Halaman Asli

Usup

Penulis Konten

Belajar dari Keikhlasan Jane Godall

Diperbarui: 2 Juli 2020   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://old-www.wsu.edu/

'Jane Goodall' Waaah...! terdengar dari namanya, pasti sudah akrab ditelinga kita bukan? Pengaruhnya yang besar terhadap kehidupan Primata hewan 'Simpanse' menjadikan Jane sebagai wanita hebat serta berhati mulia. Beranjak di usia 26 tahun, dari Inggris hijrah ke Tanzania, demi mempelajari kehidupan hewan satu ini yang dikenal pemalu.

Tidak mudah bagi Jane untuk beradaptasi terhadap Simpanse yang terkenal liar, harus memiliki kesabaran, ketenangan agar bisa mendapat simpati dari hewan ini. 

Jane juga mempelajari bahasa Simpanse agar dia mengerti apa yang sedang terjadi dan merasakan isi hati Simpanse. Saat itu, hutan di Tanzania terus mengalami kegundulan akibat peluasan lahan bangunan yang mengakibatkan para Simpanse kehilangan tempat tinggal, dan memutuskan untuk berlindung kehutan yang masih aman. 

Banyak juga yang menjadi korban penembakan dari pemburu. Jane pun merasakan kekhawatiran yang mendalam akan kelangsungan kehidupan Sipanse, lalu ia mengambil tindakan untuk melindungi alam, dengan membuat Jane Goodall Institute dan program Roots and Shoots, yang di dedikasikan kepada peran generasi muda untuk bumi, dia pun telah bekerja secara luas pada isu-isu pelestarian satwa dan juga konservasi.

Selama 55 tahun, Jane mempelajari cara Simpanse berinteraksi atau bersosialisasinya. Jane menemukan pada penelitiannya, bahwa manusia dan Simpanse, hampir memiliki kesamaan yang digaris bawahi jika kita golongan dari 'PRIMATA'

Peran jane sungguh luar biasa sekali, bahkan kisah hidupnya sudah dibukukan berjudul 'Why? People-Jane Goodall'

Jane Goodall: Saya telah mempelajari Simpanse untuk waktu yang lama. Anda tidak bisa menghabiskan waktu dengan Simpanse dan tidak mengakui kepribadian yang berbeda diantara mereka. Anda dapat melihat respon ibu Simpanse ketika mendapati bayinya mati, dan anda berkata tidak ada kesedihan disana. Anda tidak dapat melihat anak-anak mereka bermain, tanpa merasakan sukacita mereka. Dan emosi kemarahan, frustrasi, kecemburuan, kesenangan, kesedihan dan sebagainya sama-sama jelas. Tapi saya telah belajar bahwa hewan memang memiliki kepribadian dan emosi jauh sebelum saya mempelajari Simpanse.

Semua ini bermula dari ketulusan dan keikhlasan hati, jika tidak karena itu, Jane mungkin tidak melakukan hal hebat ini, dunia sudah mengakuinya.

Dari kalangan politik internasional, pemimpin negara sekelas Ratu Elizabeth II, dan nantinya juga sang putra mahkota Pangeran Charles, masing-masing juga memberikan penghargaan khusus kepada Jane Goodall. 

Ibu dari Hugo Eric Louis van Lawick ini merupakan satu-satunya warga non-Tanzania yang telah menerima anugrah kehormatan Medal of Tanzania. Tak urung pemerintah Italia juga memberi salah satu bintang jasa paling tinggi yang ada di negara tersebut.

kita patut bersyukur, ketika bisa mempelajari kisah Dr Jane Goodall. Kekuatan dia membantu dirinya untuk melewati segala sesuatu yang sungguh sulit. Kita bisa bayangkan, ia sudah tinggal puluhan tahun demi mempelajari hewan primata dalam kehidupannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline