Lihat ke Halaman Asli

Usman Suhana Bisri

Seorang Pendidik

Pemikiran Ki Hajar Dewantara: Antara Idealisme dan Dilema Pendidikan Kita

Diperbarui: 10 April 2021   11:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Idealisme Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah wacana yang senantiasa menjadi perhatian masyarakat di berbagai media di Indonesia. Hal itu dikarenakan pendidikan merupakan salah satu indikator kemajuan peradaban bangsa. Maka dari itu pemerintah cukup memberikan sokongan anggaran yang begitu besar bagi proses pendidikan di negara kita.

Pendidikan adalah investasi yang penting bagi tumbuh kembangnya kemajuan sebuah bangsa. Untuk itulah maka dalam pendidikan dibutuhkan sistem yang baik melalui sistem yang namanya kurikulum pendidikan. Kurikulum yang disusun haruslah kurikulum yang sangat baik dan tepat sesuai karakteristik bangsanya.

Indonesia sendiri telah beberapa kali melakukan perubahan-perubahan kurikulum semenjak pasca kemerdekaan Indonesia. Hal ini tentunya didasari oleh berkembangnya kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat dengan tujuan agar sistem pendidikan di Indonesia lebih baik sesuai yang dicita-citakan.

Di Indonesia menurut berbagai sumber sejak pasca kemerdekaan telah 11 kali melakukan pergantian kurikulum. Dari seluruh kurikulum yang sudah digulirkan masing-masing terdapat kelemahan dan kelebihan. Namun, ada hal yang paling subtansi dari tiap-tiap kurikulum yang digulirkan yaitu berbicara karakter dan pengembangan potensi anak didik.

Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Jika melihat tujuan di atas, maka dapat dilihat yang paling diutamakan adalah pengembangan karakter dan potensi diri pada anak didik. Pada prinsipnya sama dengan apa yang telah diungkapkan Ki Hajar Dewantara dalam pemikirannya tentang pendidikan. Ki Hajar Dewantara mengungkapkan (1936) bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai "tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak". Pendidikan dapat diartikan merupakan proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

 

Kesadaran Terhadap Kodrat dan Keadaan Anak 

Meskipun pendidikan sebagai tuntunan, Ki Hajar Dewantara menyebutkan pula bahwa pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya pada setiap anak.

Setiap anak pada dasarnya memiliki kodrat dan keadaan yang berbeda-beda. Ada anak yang memiliki dasar kodrat yang baik dan adapula dasar yang tidak baik. Namun demikian keduanya tetap memerlukan tuntunan dengan tujuan yang sama agar terlepas dari pengaruh yang tidak baik. Hal yang membedakannya adalah cara memperlakukan dan perhatiannya yang berbeda. Hal inilah yang menjadi dasar pembelajaran dengan memperhatikan karakeristik anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline