Lihat ke Halaman Asli

Politisasi "Sholat" dalam Kampanye Pilpres 2019

Diperbarui: 15 Februari 2019   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sholat wajib dan dilakukan secara berjamaah di Masjid/Musholla sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.

Menjadi spesial ketika Sholat berjamaah tersebut dilakukan dimusim kampanye Pilpres 17-4-2019 mendatang.

Tidak ada aturan yang dilanggar bila seorang Capres/CAWAPRES melakukan safari dari masjid ke masjid "Hanya" sekedar melakukan sholat wajib secara berjamaah.

Apalagi ybs juga tidak berkampanye/berorasi di Masjid baik menjelang maupun sesudah melakukan sholat wajib secara berjamaah tersebut.

Walaupun secara tersurat seorang Capres/CAWAPRES tidak melakukan kampanye ,tapi secara "tersirat?" Siapa yang bisa menjamin bahwa yang bersangkutan tidak berkampanye??.

Sambutan sangat "luar biasa" bahkan kadang disertai teriakan/tangisan bahagia tanpa rekayasa selalu menyertai ketika Prabowo-Sandi melakukan sholat wajib berjamaah di Masjid.

Kemudian kejadian tersebut menyebar viral di medsos,apa yang terjadi kemudian??minimal jadi "trending topics"di medsos.

Melihat fenomena luar biasa tersebut kemudian jadi bahan kajian/renungan banyak pihak yang kemudian memunculkan beragam tafsir.

Intinya adalah saat ini Prabowo-Sandi ibaratnya lagi "bertangan emas" apapun yang diucapkan/dilakukan selalu disambut gegap gempita...

Bagi paranormal,sosiolog dsb fenomena luar biasa bisa ditafsirkan sebagai "isyarat" dari bumi bahwa kemunculan Prabowo-Sandi sulit terbendung untuk Indonesia yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline