Lihat ke Halaman Asli

Unggul Sagena

blogger | educator | traveler | reviewer |

Kikuo Ibe dan Mereka yang Temukan, Tantang dan Berdamai dengan Gravitasi

Diperbarui: 16 Desember 2017   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Wanita Serius Menunggu Bapak-nya G-Shock, Kikuo Ibe, pada Bincang media G-SHOCK: Innovate, Level Up Your Life! di Jakarta (07/12/2017)

Mereka dan Gravitasi

Gravitasi bumi atau gaya tarik bumi merupakan hal yang sudah kita ketahui. Apalagi, tak ada anak Sekolah Dasar yang tak mempelajarinya. Kita semua tahu kalau benda benda yang kita lempar ke angkasa akan kembali menyentuh bumi dan itu karena adanya gravitasi.

Gravitasi adalah gayatarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.

Itulah gaya tarik bumi. Gravitasi. Namun sebelum itu, tak ada ilmu yang secara ilmiah menyebutnya. Bahkan, ide bahwa matahari sebagai pusat tata surya pun diganjar hukuman tahanan rumah hingga mati bagi Galileo Galilei yang menemukan teropong . 

Tidak, sebelum Sir Isaac Newton menemukan rumusnya dari sebuah apel yang berkali kali dijatuhkan dari pohon. Hasil bertahun percobaan dikombinasi semangat #pantangmenyerah dibukukan pada  Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dan dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. 

Sir Isaac Newton dan Galileo Galilei (Wikipedia)

Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama.

Ya penemu gravitasi bisa dikatakan beliau.  Kita tahu gravitasi adalah warisan alam namun kita baru menamainya kemudian. Serta menjadi ilmu dan acuan fisika untuk berbagai inovasi dan penemuan berikutnya. Mungkin, bahkan Newton berpikir, angkasa dan luar angkasa dengan gravitasinya sendiri.

Namun; dengan diterimanya teori ini mengakibatkan taken for granted. Masyarakat percaya dan menjadikan ini sebuah "takdir". Sesuatu yang bodoh jika melawan takdir ini. Jatuh itu kebawah. Jatuh, itu pecah. 

Namun kemudian, lahir orang-orang yang kemudian "menantang gravitasi" tanpa lelah untuk membuktikan gaya tarik ini bukanlah masalah untuk menjadikan hidup lebih baik. Mereka tetap menggulirkan ide-ide, inovasi  walau dicemooh.

wright-bersaudara-5a340a94dd0fa8114b1bbc92.jpg

Orville dan Wilbur Wright contohnya. Kakak adik penemu pesawat terbang ini dicemooh ketika mencoba terbang dengan sayap. Teori fisika yang dibangun tetap membuat mereka persisten merakit pesawat buatan. 

Bahkan mereka konon tidak sempat menikah dan wright bersaudara meninggal lajang dan mewariskan pikiran bahwa gravitasi bukan untuk dianggap fitrah tapi bisa dilakukan sesuatu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline