Lihat ke Halaman Asli

UmsidaMenyapa1912

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Fakultas Kedokteran Umsida Gelar Seminar Leadership, Siapkan Daya Saing Global

Diperbarui: 16 April 2025   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Istimewa

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida) menyelenggarakan Seminar Leadership bertajuk "Membangun FK yang Unggul dan Berdaya Saing Global" pada Senin, (14/04/2025) di Lab Governance Kampus 1 Umsida.

Lihat juga: Umsida Resmi Buka Prodi Kedokteran Tahun Akademik 2025-2026, Siap Lahirkan Dokter Profesional

Seminar tersebut menghadirkan narasumber utama Dr dr Flora Ramona SP MKes SPDVE Dipl STD-HIV/AIDS FINSDV FAADV, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam seminar tersebut, dibahas tiga topik utama yaitu strategi kepemimpinan transformatif di dunia pendidikan kedokteran, peningkatan daya saing Fakultas Kedokteran di tingkat nasional dan internasional, serta manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan inovasi dalam pendidikan kedokteran.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta menginspirasi jajaran pimpinan dan tenaga pendidik FK Umsida agar mampu mengembangkan kualitas pendidikan kedokteran yang lebih unggul dan mampu bersaing secara global.

Seminar ini diikuti oleh para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan FK dan FKG Umsida yang antusias menyerap ilmu serta pengalaman yang dibagikan oleh narasumber.

Aspek Penting dalam Transformasi Pendidikan Kedokteran

Foto: Istimewa

"Sekarang semua harus berjalan cepat. Jangan hanya berpikir bahwa hari ini lebih baik dari hari kemarin dan besok pasti lebih baik dari hari ini. Kita harus memikir FK dan FKG lain itu berapa jaraknya dengan kita. Di taraf nasional posisi kita dimana? Itu juga harus dipikiran," terangnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, ada beberapa aspek penting yang perlu disimak dalam transformasi pendidikan kedokteran.

Yang pertama yakni kurikulum yang adaptif berbasis kompetensi dan teknologi seperti SKDI 2012 dan penerapan blended learning.

"Yang kedua yaitu penguatan karakter, etika, dan nilai keislaman. Kami memiliki program tahajjud bersama bersama dosen, tendik, dan mahasiswa. Lalu semua model, disesuaikan dengan peran keluarga dan keislaman," katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline