Lihat ke Halaman Asli

Ummu Yusron

Lahir di kota Sukoharjo Jawa Tengah, menikah tahun 2003, mendapat amanah 2 anak, perempuan dan laki-laki.

Mimpi

Diperbarui: 5 September 2022   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mimpi

Mimpi ini terjadi sudah lama sekali dan sudah jadi tulisan beberapa tahun yang lalu, Karena tidak adanya ijin untuk meng share tulisan yang sama, karenanya ana tulis lagi dalam tulisan yang mungkin agak mirip dari tulisan sebelumnya.

Saat itu ana berada di suatu tempat untuk bekerja, pada suatu hari di waktu petang ba'da maghrib, ada yang mengajak kenalan, dia orang pondok pesantren, hanya saja waktu itu ngajak kenalan nya norak banget, sampai bikin marah.

Maaf kalau ceritanya tidak langsung ke inti, karena ini juga berhubungan dengan mimpi itu.

Beberapa hari sebelum kejadian perkenalan itu, ana mimpi, yang di dalam mimpi itu ana serasa berada di sebuah taman yang di Taman itu yang nampak menonjol hanya warna hijau semua, sedangkan orang-orang yang berada di taman itu semua memakai pakaian serba putih, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, yang perempuan memakai gaun panjang berwarna putih, termasuk ana sendiri juga memakai gaun berwarna putih, dan nampak di kepala para perempuan memakai mahkota bunga warna putih juga, seperti yang ana pakai.

Saat itu ana merasa aneh sekali berada di taman itu, karena tiada satupun yang ana kenal, bahkan saat berada di sana, perasaan seperti berbeda dengan usia yang sesungguhnya di alam nyata, namun di mimpi itu juga nampak seperti nyata.

Masuk ketaman itu melewati jembatan yang di bawahnya ada sungai yang airnya nampak jernih sekali, dengan bebatuan yang berlumut hijau tua, terkesan bahwa bebatuan itu tak pernah kering, jadi lumut nya terlihat hijau tua. Maa syaa Allaah...

Kemudian ana menyusuri taman itu sampai kedalam yang terdengar di sana begitu ramainya orang-orang, hingga membuat ana penasaran, ingin tau siapa saja yang ada di dalamnya, dan ternyata tak satupun di antara Mereka yang ana kenal.
 
Hingga akhirnya sampai ke ujung taman, yang di sana ada ayunan, dan di ayunan itu ada seorang rajul dan yang terakhir yang ana lihat, hingga wajahnya tidak bisa terlupakan hingga bangun dan sampai kemudian berjumpa langsung dengan rajul tersebut di alam nyata. Maa syaa Allaah...

Kalau Allaah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menghendaki, apapun yang tidak mungkin bisa jadi kenyataan.

Seiring berjalannya waktu, ana sudah menikah dan sudah diberi amanah anak perempuan.

Di tahun 2006, kala itu nenek ana sakit, ana ikhtiyarkan berobat ke dokter, tapi karena kurang sabar juga berobat ke dokter, ana sarankan nenek untuk berobat ke pengobatan alternatif bekam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline